Kusoge chap 3 (1) B. Indonesia

Kusoge Online (BETA) chapter 3 Seluruh Kebahagiaan di Ruang Debugging
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel



Pembuatan Strategi yang kedua Sword & Magic Online

Ketua Rapat: si Jenius gamemaster Alice

"Nah~, ayo kita mulai pertemuan~!!"

Alice berdiri di atas kotak mandarin di tengah ruangan debugging dan menampar papan tulis dengan cara yang sangat hidup. Sasaraki berada di depannya, pada kedua sisi adalah Azrael dan Lizna. Dua dari mereka menatap papan tulis dengan ekspresi yang super serius.

Pada Akhirnya, Sasaraki telah menerima permintaan Lizna dan Azrael.

Dia masih merasa enggan terhadap menyeret mereka berdua ke dalam kekacauan ini. Tetapi mereka telah membujuknya kuat dengan air mata sambil tersedak-sedaknya Lizna dan bertanya, 'Bukankah kita....teman....?', sementara Azrael menjadi jengkel lalu mengklaim, 'Tidak adil! Ini tidak adil kalau hanya kau yang bisa melakukan itu!!'.

Sebanyak itulah mereka berdua menginginkannya. Kehabisan pilihan, Sasaraki mencoba meminta Alice tentang hal ini, yang segera di jawab.

'Dengan senang hati, diterima!!'

Tampaknya hanya Sasaraki seorang yang serius khawatir.

Sekarang, 'Immortal Pendant (imitasi)' berkilauan pada kedua leher Azrael dan Lizna. Itu adalah tiruan yang dibuat oleh Fury dan memungkinkan mereka untuk menggunakan versi terbatas dari 'Master Screen'.

"Sekarang, kami masih harus menjelaskan situasi pentingnya. Fury, jika kau bersedia"

"Aye~ aaaye~ ☆ Penjelasan situasi kritis yang sedang berlangsung ☆"

Di belakang Alice, Fury muncul sambil mengepak dengan sayapnya dan mengambil papan yang biasanya akan kau temukan di program TV Jepang. Dalam tulisan mengagumkan itu berkata.

{Apa itu Situasi Kritis?!}

Di bawahnya.

{# 1}, {# 2}, dan {# 3}.

Jawaban tersembunyi di balik stiker, sehingga kau juga akan menemukannya pada pertelevisian Jepang.

"Sasaraki, apa arti dalam melakukan ini?"

Azrael berbisik ke telinganya dari samping, tampak sedikit bosan.

"Mungkin hanya karena Alice ingin....aku juga tidak tahu apa maksudnya"

"Itu tentu untuk melonggarkan suasana. Seperti yang diharapkan dari Alice-san!"

Baru-baru ini, kepala Lizna telah bekerja dengan cara yang membuat orang penasaran....

"Di sini kita mulai! Situasi kritis nomor 1!"

Dia melepas sebuah stiker.

{Tidak adanya lantai kedua}

"....Hah?"

Azrael ternganga lebar.

"Eh? Tung---Apa maksudmu?"

"Begitulaahhh, kau akan mengetahuinya~ ☆"

Fury mengulangi penjelasan ceria yang sama ia gunakan untuk mengatakan kepada Sasaraki sebelumnya. Azrael tetap tak berkata-kata untuk sementara waktu.

"Apakah kita sungguh akan menutup mata untuk sesuatu sebodoh ini?! Itu penipuan, kan?!"

"Ahaha, bukankah keberadaan VRMMO ini sendiri memang penipuan? ☆"

"AA?!"

Gadis berdada besar menjadi tercengang lagi setelah pernyataan ceroboh Fury.

"Jadi apa yang akan kau lakukan? ☆ Meninggalkan dunia kosong ini? ☆"

Azrael tidak membalasnya. Namun, ketika melihat ke Lizna dan Sasaraki di samping dirinya sebagai pertimbangan.

"A-Aku tidak akan pergi, tentu saja...."

Dia berkata sedikit malu.

"Mmmm...."

Di sampingnya, Lizna menatap bingung.

"Azrael-san, apa yang begitu mengejutkanmu?"

"Kau cukup tenang ya, Lizna?"

Sasaraki bertanya, dan Lizna memiringkan kepalanya heran.

"Eh? Yah, dunia ini adalah kusoge. Jadi sebanyak itu wajar, kan?"

"Tidak, aku tidak berpikir begitu, kau tahu?"

"Benarkah?"

Akal sehatnya pastilah benar-benar kacau di beberapa titik.

"Kau lihat, aku tidak bermain game lain sebelumnya....Hmm, tapi aku tidak berpikir itu masalah yang terlalu besar"

Kemudian Lizna menempatkan jari-jarinya ke pelipis dengan benjolan dan mengerang.

"Meskipun, jika orang lain akan kecewa, kita hanya harus membuatnya atau hal-hal akan memburuk, ya kan?"

"Cukup buruk"

Kata Alice.

"Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menciptakan lantai dua?"

"Jika aku harus melakukan perkiraan kasar, aku akan mengatakan sekitar dua minggu?"

Dua minggu lagi. Jadi kami harus melakukan itu dua kali (pembantaian kelompok raid), ya....?.

"Tunggu, menerapkan sesuatu seperti itu. Apa kau pikir dapat melakukannya dalam dua minggu?"

Lantai pertama game ini memiliki ukuran daerah jalur dalam Yamanote Line. Rupanya, game bisa menciptakan medan otomatis, tetapi apa yang akan mereka lakukan tentang isinya? Sebuah dungeon tutorial sederhana saja telah menghabiskan waktu tiga jam mereka.

"Tidak apa-apa, aku sudah memiliki rencana. Yakinlah"

Alice tersenyum manis. Apakah dia benar-benar sudah merencanakannya?.

"Kita akan menyimpan penjelasan untuk nanti. Dan selanjutnya, situasi kritis nomor 2!"

Meninggalkan tercengangnya Sasaraki di belakang, Fury melepas stiker lagi.

{Terlalu banyak bug kritis, yang disebut fitur}

"Eh ~? ☆ Memang fitur, dengan banyak maksud di baliknya ☆"

Fury protes sambil tersenyum.

"Sejauh yang kau bisa prihatinkan. Setiap bug adalah fitur....?"

"Aku hanya setia melindungi Masterku yang sebelumnya bermasalah dengan memperbaiki aliran ☆"

"Apa aliran itu?"

"Sekumpulan masalah dimana kau dapat memperbaiki bug ☆ Lalu menjadi, sekumpukan masalah dimana kau tidak dapat memperbaiki fitur ☆"

Ini berarti aliran perbaikan begitu tidak berguna sampai-sampai terasa menyegarkannya wajar.

"Dengan kata lain, tanpa adanya programmer yang membantu, semua masalah menjadi fitur ☆"

"Mengerikan!"

"Ini mengerikan, ya kan? ☆"

'Ehehe', Fury bertindak malu untuk beberapa alasan.

"Kami sudah mempertahankan program sesegera mungkin. Sekarang, adalah yang terakhir (peelpeel)"

{Tiga minggu sampai penutupan layanan}

"Hah? Bukankah sebenarnya empat minggu?"

"Kita telah menerima surat dari Kirine"

Alice mewujudkan kertas berukuran A4 di tangan dan menyerahkannya kepada Sasaraki.

Dia tidak tahu kenapa dia memilih untuk mengubahnya menjadi bentuk kertas, tapi Sasaraki takkan berpikir panjang dan mulai membacanya untuk saat ini.

{Maaf, sebenarnya adalah tiga minggu.

Ini Kirine. Maafkan aku. Aku sangat menyesal. Ini sebenarnya bukan empat tapi tiga minggu sampai akhir layanan. Data pada jumlah total pemain aktif yang kuberikan saat itu adalah versi lama. Yang terbaru bukan 10.562 melainkan 10.420. Ini semua karena kecerobohanku.

Aku sangat menyesal.

Itu wajar bahwa diriku harus mati untuk menebus dosa-dosa. Tapi jika aku mati di rumah sakit, aku akan merepotkan dokternya. Jadi aku akan hidup sampai umurku habis. Itu semua laporanku.

P.S .: Haruskah aku hanya mati sekarang?}

"Tolong jangan mati!!"

"Tidak apa-apa, aku akan mendapatkannya terapi yang terampil"

Tidak ada yang baik-baik saja!.

"Lagi pula, ini berarti....Lizna, Azrael...."

Alice berbalik. Keduanya mengangguk.

"Layanan ini akan dihentikan setelah jumlah pemain menurun di bawah 10.000, kan?"

Lizna mengangkat tangan dan mengatakannya.

"Ya. Dana dari Organisasi Pendanaan Neo Dunia Virtual akan berakhir dan begitu juga hubungan server kami dengan mereka"

"Tak bisakah setidaknya kita membuat backup*?"
['Copy'-an data. Menduplikat data]

Tanya Lizna. Dia tidak menyukai pemikiran tentang kenangannya yang menghilang.

"Sebuah saran, tapi ada satu masalah"

Alice mengangkat jari telunjuknya.

"Kami tak punya programer jadi kami tidak dapat mencadangkan kode program"

"....Akhir kita sudah dekat, ya?"

"Akan jadi hebat jika seorang programmer handal jatuh dari langit atau semacam itu"

"Tentu saja hal seperti itu bagus tapi tidak akan---"

"Kita memiliki satu, kalian tahu?"

Lizna terganggu. Semua tatapan mereka terkonsentrasi pada dirinya.

"Eh? Lizna, kau dapat menulis kode?"

"Tidak, bukan aku. Ini adalah Azrael-san"

"Heh?!"

Orang yang disebutkan, Azrael, menatap bingung dirinya.

"Dengar, kau bilang begitu sebelumnya, bukan?"

'Kenapa aku sudah dipanggil untuk beta tes? Fufu, sebenarnya aku terkenal karena menjadi Anak Sekolahan Super Cantik Hacker dari tempat-tempat tertentu. Para pengembangnya sendiri yang datang dan meminta bantuan diriku secara khusus!'

"Ya, kan?"

Keringat membasahi pipi Azrael ketika dia mendengar suara Lizna yang menirukan perkataannya sendiri.

"Hah? Apa aku salah?"

".....Te...."

Azrael menaruh tangan ke pipi dan mengembungkan dada besar nya dalam kebanggaan.

"Te-Tentu saja! Sama seperti yang kau katakan! Serahkan padaku!!"

"TidakTidakTidak"

Jelas-jelas itu bohong.

"Heeeh? Kalau begitu, bisakah kami mengandalkanmu?"

Alice tersenyum manis, aku harus bergegas ke sisinya.

"Alice, itu bukan ide yang bagus, dia pastinya berbohong"

"Aku tahu. Bahkan tidak ada Beta tes"

"Hah?"

Apa yang dia katakan?

"Kami tidak melakukan beta tes apapun. Kami hanya menyebut itu di atas kertas, kau tahu?"

"TidakTidakTidak!"

Mustahil. Ini seharusnya menjadi VRMMO yang pertama.

Mereka tidak bisa memulai layanan tanpa tes apapun oleh pemain.

"Ada tiga alasan untuk itu"

"Tiga?"

"Kami tidak memiliki waktu, uang maupun sumber daya manusia"

Alasan yang begitu putus asa.

"Hah? Tapi Azrael menyebut dirinya beta tester?"

"Kau benar-benar baik hati untuk hanya mempercayainya, ya?"

"....Uwaahh...."

Dia telah melihat hal nyata lain yang tidak seharusnya di lihat.

"Tapi itu fakta bahwa kita perlu programmer. Aku memberitahu Kirine untuk mempekerjakan seseorang, tapi tentu saja tidak ada tenaga mampu dalam pemrograman yang kami bisa pekerjakan dengan murah. Jadi rencana tersebut berganti untuk memberikan panduan sebagai referensi dan melihat bagaimana kelanjutannya untuk saat itu. Kami juga tidak akan rugi, ya kan?"

"Kita benar-benar sudah terpojok?!"

Dan lima menit kemudian....

Azrael duduk di depan konsol, membeku, seperti yang diharapkan. keringat dingin membasahi pipinya. Matanya tumbuh sangat kecil, seukuran batu bata mainan.

Di hadapannya tampak kode yang mengatakan program apa yang harus dilakukan, tapi---

"Bagaimana, Azrael-san?! Apakah kau mampu melakukan sesuatu tentang hal itu?!"

Lizna bertanya dengan mata berkilau.

Hampir 10 detik kemudian, leher Azrael berderak ke arahnya.

"Ini....Ini hanya akan.... mengambil sedikit, tapi....aku bisa!"

Dia benar-benar menggertak keras, pikir Sasaraki.

"Jadi semua yang tersisa adalah Lizna, kan?"

Azrael, yang berjuang dengan source code, di sudut pandangan, tiga lainnya mulai berdiskusi. Di pusat mereka adalah meja makan pendek, dan cangkir teh ditambah jeruk mandarin untuk semua orang. Hal-hal itu tampaknya adalah objek yang Master sebelumnya Fury telah siapkan sebagai pelengah waktu. Tidak ada simulasi rasa, sehingga ini bukan apapun kecuali kemewahan yang dirimu bisa sentuh.

Game ini benar-benar hanya dikhususkan pada hal-hal yang tidak berguna.

"Apa yang harus aku lakukan?"

"Izinkan aku bertanya ya? Apa yang dirimu inginkan"

"Eh?"

Lizna berkedip karena terkejut.

"Pergi dengan apa yang bisa kita lakukan sekarang. Ada peningkatan tutorial untuk pemula. Debugging. Normalisasi nilai emas. Penambahan dungeon. Melakukan Event yang dimulai gamemaster. Menciptakan lantai dua....banyak, kau lihat"

Alice meneruskan sambil mengunyah keripik kentang.

"Kita kurang segala sesuatunya, sehingga kau hanya bisa melakukan apapun yang kau inginkan"

"Keadaan darurat sudah menjadi sangat suram, ya....?"

Namun, Alice berusaha untuk mengupas jeruk mandarin seperti anak kecil.

"Para Gamemaster harus memiliki waktu luang apa pun yang mungkin"

Dia tertawa kecil.

"Sasaraki, kau menganggap ini mudah juga, kan? Bahkan jika game ini berakhir, kau bukanlah orang yang akan mati atau sesuatu"

"....Kita bukan?"

Ini adalah cara yang aneh untuk meletakkannya.

"Eh? Seseorang meninggal ketika game selesai?"

"Mmm...."

Alice berhenti gerakannya. Beberapa detik kemudian.

"Iya"

Dia menunjukkan mereka senyum menyegarkan dan indah.

"Kirine akan menggantung leher, tapi dia menuai apa yang ia tabur. Jadi tidak ada masalah"

"Ada masalah yang jelas dengan itu, kau tahu?!"

"Yah, bahkan jika terjadi, itu bukan kesalahanmu"

Alice bertepuk tangan seolah-olah mengatakan, 'Ayo kita menghentikan topik ini'.

Buruk. Aku sudah akan berjuang keras demi Kirine-san (Meskipun aku bahkan belum bertemu dengannya)!

"Jadi, Lizna, apakah kau suka salah satu tugas?"

"Umm...."

Lizna menaruh tangan ke bibirnya dan menatap langit-langit, 'Mhh---'

Lalu wajahnya tiba-tiba masuk ke senyum cerah.

"Kemudian, aku ingin mencoba 'Event yang dimulai oleh gamemaster!'"

"Heeh, apa kau memiliki semacam rencana?"

"Ya! Aku ingin mengadakan upacara pernikahan yang megah!"

Dia ingin menunjukkan kepada semua orang ikatan cinta yang tumbuh di antara dua pemain di sini dan karena itu membuat semua orang memahami keindahan dalam game.

Setelah Lizna selesai dengan penjelasan energik-nya, Alice bertepuk tangan. Dia tampak menyukai ide itu.

"Ide yang bagus, bukan? Jadi kau sudah tahu pengantin pria dan wanitanya?"

"Tentu saja!!"

"....Aku punya firasat, tapi siapa itu?"

"Sasaraki-kun dan Azrael-san!!!"

"Sudah kuduga!!!"

"Kalian semua benar-benar rukun, ya~?"

Alice tersenyum hangat saat mengupas kulit jeruk mandarin.

☆☆☆☆

Pernikahan itu telah ditolak bertubi-tubi (terutama oleh Azrael).

Lizna telah ditugaskan untuk menciptakan dungeon.

Sebagai permulaan, dunia ini menampilkan teknologi yang menghasilkan dungeon ---terlepas dari yang terakhir--- secara otomatis setiap harinya. Bagian interior, pengaturan perangkap, dan peti harta karun berubah setiap kali seseorang menyelesaikannya. Memungkinkan untuk para petualang menjelahi ketidakbatasan. Atau seperti iulah mereka mengiklankannya, tetapi sebenarnya hanya ada empat yang berbeda.

Kumpulan dungeon yang tak terbatas (Empat dari mereka).

"Sebuah fitur yang sangat terbelakang, bukan?"

"Sasaraki, kau berpikir dengan cara yang salah"

"Cara yang salah?"

"Dengan empat jenis dari mereka, kita akan meningkatkan berbagai dungeon sampai 20% jika kita menambahkan satu!"

Cara berpikir yang sangat positif dari Alice mengesankannya setiap kali.

Dalam kasus apapun, Alice mengajarkan Lizna bagaimana membuat dungeon untuk persoalan itu. Sementara Sasaraki cenderung fokus ke lantai 2. Azrael sibuk dengan uap yang naik dari kepalanya sambil membaca buku referensi misterius yang disebut 'Manual Pemrograman Alice'.

Ketika pikirannya menduga bahwa Lizna akan mengambil beberapa saat....

"Aku sudah selesai!"

"Cepatnya?!"

Setelah sekitar 30 menit, Lizna telah menyelesaikan prototipe dungeon.

Ketika Sasaraki menciptakan tutorial dungeon sebelumnya, dia menghabiskan tiga jam untuk memikirkan desain yang menarik.

"Tidak mungkin?!"

Mengambil sekilas dari belakang, Azrael telah berbalik kaget juga. Poni hitamnya yang memberkahi wajahnya melambai.

"Ka-Kau menciptakannya dengan benar, kan?"

"Ah, Sasaraki-kun, kau meragukan aku?"

'Fufufu', Lizna tertawa nakal.

Alice melipat kedua tangan disampingnya terlihat puas.

"Memang benar, kau tahu? Ayo kita melakukan tes-nya segera!"

Seperti yang diperintahkan oleh Alice, Sasaraki mengoperasikan Master Screen dan teleportasikan empat dari mereka ke lapangan rumput di jarak sekitar lima menit perjalanan dari 'Start'. Itu adalah daerah yang dilarang masuki untuk para pemain.

Bahkan jika aku mengatakan dilarang masuk, itu hanya sebuah tempat tertutup dengan tali dan tanda yang tergantung di atasnya mengatakan, 'Jangan masuk, kami dalam pengujian'.

"Aku pikir itu hanya lelucon....Kenapa kau tidak menaruh dungeon ini di peta sebagai produk selesai?"

"Tidak ada anggaran untuk itu, Master ☆"

Secara singkat, inilah game.

"Aku akan memasang dungeonnya kemudian. Eiii~!!"

Lizna melemparkan kubus pada lapangan rumput tersebut. Kau bisa mendengar efek suara aneh seperti 'boun~~'. Tepat setelahnya, padang rumput terbungkus dengan asap putih tebal. Setelah asap akhirnya terangkat, dungeon bagai benteng sedang berdiri di hadapan Sasaraki dan kelompoknya.

Pintu masuknya terdiri dari pintu yang terbuat dari kayu reyot.

"Ooh....Terasa seperti dungeon asli, bukan?"

"Fufufu. Inilah karya Lizna. Sebuah karya, aku memberitahumu!"

"Jadi kau agaknya berbakat ya, Lizna....?"

Lizna menatap bingung.

"Aku tidak bisa dibandingkan dengan Azrael-san!"

"Eh?"

"Aku tidak mengerti hal tentang pemrograman ini!"

"Eh? Ah, y-ya, baiklah, benar, ya? Aku yang menakjubkan di sini, ya kan?!"

Mungkinkah Lizna tahu semuanya dan mengatakan hal ini dengan sengaja?.

"Ayo, ayo, ayo masuk ke sana!"

Lizna berkata dan mendorong punggung Sasaraki.

Ketika dia berbalik, laki-laki ini bisa melihat senyum gembira si pemegang gada. Untuk sesaat, ia memiliki perasaan buruk. Bagaimanapun itu adalah senyum sama yang Lizna pasang ketika ia membuat Sasaraki mati sebelumnya.

Dia merasa bahwa dungeon ini akan menjadi sangat berbahaya.

"Apa yang kau lakukan, Sasaraki? Aku akan duluan"

Kata Azrael sambil meletakkan tangannya di gagang pintu.

Dalam sekejap, pintunya meledak dan mengirim gadis itu terbang ke angkasa. Dia memukul langit-langit yang tak terlihat (perbatasan dunia) lalu menukik menghantam tanah dengan mengagumkan. 2850 damage.

Efek kematian gemerlapan muncul dari Azrael yang langsung tewas.

Tepat lima detik kemudian.

"....Apa ini?"

"Sebuah perangkap hiburan!"

Sebuah perangkap hiburan (mematikan bagi pemain).

Sasaraki mendesah sekitar tiga kali. Kemudian dia berteriak.

"KENAPA PINTU MASUKNYA HARUS MELEDAK?!?!?!"

"Eh? Tidak ada alasan khusus"

"Tidak ada alasan khusus?!"

"Tapi itu mengejutkan, bukan?"

"Memang! Tapi....kau tahu kan?!"

Azrael hidup kembali dan datang melihat Lizna dengan ekspresi bodoh. Hanya Alice yang sedang melipat lengannya dan tampak berpikir keras tentang sesuatu.

"Jadi, Azrael-san, bagaimana?"

"....Aku mati...."

"Jadi kau mati?! Lalu aku sudah berhasil, ya kan?!"

"....Daripada itu, aku selesai disana...."

Apa-apaan percakapan ini?.

"Interior tidak akan diisi dengan perangkap kematian semacam itu, kan....?"

"Ah, tidak apa-apa! Hanya di awalnya saja yang sebuah ledakan!"

"Be-Begitukah?"

Azrael kembali tersenyum.

"I-Itu benar, ya? Memang hanya lelucon"

Sementara dia mengungkapkan harapannya, mereka saling mengangguk.

Aku mengerti, jadi itu sejenis lelucon yang Lizna buat. Atau mungkin peringatan bahwa jika kami melakukan kecerobohan, kematian yang akan menunggu. Ini bukan hobi miliknya atau sesuatu.

Menyimpan harapan juga dalam hatinya, Sasaraki melangkah melalui bekas pintu yang telah hancur sekarang.

Bersamaan dengan waktu ia melangkah ke dungeon, telinganya bisa mendengar gemuruh yang terasa buruk.

Api biru melonjak dari jalan, membungkus Sasaraki dan yang lainnya tanpa meninggalkan satu bagian.

{Anda Meninggal. Alasan: Perangkap Api Neraka}

Dikatakan di depan matanya.

Setelah sekumpulan detik lebih tercengang, Sasaraki hidup kembali di titik respawn.

Di sebelah kanannya ia melihat Azrael. Sepertinya telah ditelan oleh perangkap juga. Gadis itu mengenakan wajah tanpa ekspresi. Ke kiri ia bisa melihat Alice. Hampir tanpa cedera. Kalau dipikir-pikir, dia memiliki sekitar 4.300.000.000 HP.

Di depannya adalah Lizna. Bertanya dengan senyum memenuhi di seluruh wajah....

"Bagaimana dengan itu?!"

Puluhan detik berlalu. Akhirnya, Sasaraki menjawab dengan suara monoton....

"....Aku mati...."

"Jadi kau mati!! Kalau begitu aku telah berhasil, ya kan?!"

"....Daripada itu, aku selesai di sana...."

Apa-apaan percakapan ini (dua kali dalam waktu tiga menit)?.

"Lizna, bukankah kau berkata hanya pintu masuknya yang akan meledak?"

"Memang hanya pintu masuk yang akan meledak. Perangkap setelah itu, semuanya berbeda"

Keheningan yang canggung mengisi udara untuk sementara waktu. Tidak ada yang mengatakan sepatah kata pun.

Sasaraki mengalihkan pandangannya ke Azrael.

{Kau pergilah katakan padanya. Kau teman dekatnya kan? Kalian berdua sudah bersama-sama jauh lebih lama dari dia dan aku}, ia mengisyaratkan dengan matanya.

{A-Aku tidak bisa mengatakan hal tak berperasaan seperti itu untuk teman dekatku sekarang, kan?!} ia membalas.

"Lizna"

Sementara persoalan hidup atau mati masih dilanjutkan, Alice tersenyum manis.

"Kau dilarang menggunakan perangkap kematian dari sekarang, ya?"

"EEEEEEHHH?!?!?!"

☆☆☆☆


Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke Halaman selanjutnya

Comments

Popular posts from this blog

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]