World Teacher Selingan 1 B. Indonesia

Selingan 1 Harta Kami yang Berharga
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel



--Sudut pandangNoel--

Dua tahun telah berlalu semenjak aku berpisah dengan Sirius-sama.

Apa yang mereka lakukan sekarang ya?

Mungkin saja sedang mengamuk di sekolah dan membuat semua para bangsawan bertekuk lutut di hadapan mereka.

Emi-chan seperti biasanya akan terus mengikuti Sirius-sama, Reu-kun juga pasti baik-baik saja dan masih sangat bersemangat.

Di surat sebelumnya, tertulis kalau Emi-chan telah mendapat teman yang juga seorang siswa disana.

Sepertinya mereka hidup dengan damai di sekolah, aku merasa lega.

Sedangkan, kami....

"Onee-chan!!!"

Pintu mendadak terbuka, membuat diriku ditarik kembali ke dunia nyata oleh adikku yang pertama, Nokia-chan.

Ya ampun....aku sedang berperan menjadi istri intelektual dan elegan yang sedang mengkhawatirkan Sirius-sama di dalam kamarku sendiri pada sore hari. Tapi semua kesan itu hancur oleh Nokia.

"Apanya Istri yang intelektual dan elegan! Jangan jadi pemalas hanya karena kau punya bayi!"

"Eh~. Tapi, Dee-san berkata bahwa aku harus sering beristirahat. Jadi, tidak masalah kan~"

Setiap kali aku menunjukkan perut besarku ke Nokia-chan, dia malaah menggelengkan kepala. Apa hah? Menjadi ibu hamil itu berat, jadi kau tidak perlu mendengus terang-terangan seperti itu kan.

"Haahh....aku tidak bisa menghabiskan setiap waktuku mengurusi Onee-chan yang malas-malasan, apalagi saat bayinya mau lahir"

"Jangan khawatir. Setelah bayinya lahir, aku akan bekerja keras. Merawat bayi sekaligus bekerja. Karena aku akan selalu mendukung Dee-san"

"Aku heran kenapa Dee-san ingin pada Onee-chan yang ceroboh ini"

Hmmm, sebenarnya aku sadar kalau Nokia-chan tertarik pada Dee-san. Dia perlahan-lahan menjadi remaja, sudah sewajarnya kalau gadis ini mulai bergantung pada pria yang paling dekat dengannya. Tapi meskipun dia adalah adik kandungku, aku tidak akan pernah menyerahkan suamiku padanya.

"Ada apa, Onee-chan? Kenapa kau tiba-tiba terlihat marah?"

"....Tidak apa-apa. Daripada itu, apa kau membutuhkan sesuatu?"

"Ya, sebenarnya....Gadd-san baru saja datang dan dia mencari Onee-chan"

"Sungguh?! Kali ini orang itu datang lebih lawal"

"Dia berkata sudah membawa hal-hal yang penting untuk semuanya. Dan ini surat dari master onee-chan, Sirius-sama...."

"Katakan itu dari tadi!!!"

“Ah! Akan buruk untuk tubuh jika onee-chan bergerak cepat seperti itu....Hei!!”

Nokia-chan berteriak di belakang, tapi aku mengabaikannya dan langsung keluar rumah. Walaupun dia sering mengatakan hal-hal yang tak berguna, aku suka ketika dia bersikap lembut seperti ini.

Aku lalu memperlambat langkah agar tidak membebani bayiku. Suamiku, Dee-san sedang bicara dengan Gadd-san di dekat kereta kuda yang memiliki simbol perusahaan Galgan.

"....Kau datang? Apa perutmu baik-baik saja?"

"Tenang saja, sayang. Walaupun kau berkata jangan sampai menyakiti si bayi, tapi tidak baik juga jika aku tidak bergerak sedikit"

"Seperti kata Noel-chan. Kau hanya terlalu khawatir"

"Kau tidak akan pernah mengerti"

"Cih!! Ya, ya, seseorang sepertiku yang bahkan tidak memiliki wanita takkan pernah mengerti!"

Mereka seolah akan bertengkar kapan saja. Tapi jika dipikir-pikir, keduanya memang selalu seperti ini. Sangat aneh kalau para pria berkata mereka memiliki hubungan yang akrab namun sering bertengkar.

"Dari pada bertengkar, suratnya! Suratnya! Surat dari Sirius-sama sudah tiba kan?!"

"Ya. Lihat, yang ini untuk Noel-chan"

Terdapat tiga lembar kertas dari dalam ketika kami membuka amplopnya. Satu yang berisi tulisan rapih pasti dari Sirius-sama, yang bulat dan imut dari Emi-chan, sedangkan yang agak berantakkan dan hurufnya berdempetan adalah milik Reu-kun.

Seperti biasa, masing-masing dari satu surat sangat menarik dan menggambarkan kepribadian masing-masing. Aku akan membacanya nanti.

"Dan, yang ini untuk Dee. Selain surat, kau juga mendapatkan paket"

Gadd-san tidak hanya mengirim surat, tapi juga sebuah kotak kayu yang dia ambil dari dalam kereta.

Mungkinkah....itu?!

"....Ahh, aku sedikit membaca suratnya tadi. Tampaknya dia akan mengajarkan sebuah resep baru. Ini adalah bahan untuk itu"

"Seperti yang diharapkan dari Sirius-sama! Resep seperti apa yang dia buat kali ini ya~"

"Aku juga ingin tahu. Dee, perbolehkan aku untuk ikut menikmatinya!"

"Baiklah. Bisa bantu aku membawa kotak itu kedalam?"

"Tidak masalah. Apa kau butuh waktu menyiapkan bahannya? Selain itu, boleh aku masuk dari depan?"

"Ya. Silakan"

Gadd-san membawa kotak kayu dan memasuki restoran yang kami buka satu tahun lalu.

{RUMAH MAKAN ERINA}*
[Erina Shokudou]

Nama ini merujuk pada orang yang sangat berarti bagiku dan Dee-san. Toko berharga kami berhasil terwujud berkat bantuan dana dari Sirius-sama.

Sekarang memang belum ada satu pun pelanggan karena butuh waktu untuk menyiapkan bahan makanan. Tapi ketika buka, tempat ini akan dipenuhi orang-orang karena sudah menjadi agak populer. Salah satu alasannya adalah bahkan para bangsawan dari kota sebelah datang demi menikmati masakan Dee-san.

Sangat sulit untuk mencapai titik ini. Tapi sekarang, kami dapat hidup dengan baik. Sama seperti Sirius-sama.

Kotak kayu itu diletakkan diatas meja makan. Anggota keluarga kami pun berkumpul bersamaan dengan Gadd-san yang mulai membukanya. Keempat adik laki-laki dan perempuanku, yang juga bekerja di restoran, dipenuhi rasa ingin tahu menunggu kotak untuk dibuka.

"....Baiklah, sudah terbuka. Dee, kau bisa memeriksanya sekarang"

"Ya"

Dee-san mengambil sebuah surat yang didalamnya tertulis daftar barang.

Isinya adalah....sesuatu seperti bubuk hijau di dalam toples. Tidak hanya itu, ada bubuk merah halus, buah kecil panjang berwarna putih....dan lain-lain. Ini semua tidak terlihat seperti bisa dimakan.

"Dee-san. Bahan apa ini?"

Ketika Nokia-chan bertanya, adik-adikku yang lain mengangkat toples itu karena penasaran.  Dee-san meletakkan suratnya dan mengambil satu buah putih.

"Ini disebut beras. Berdasarkan penjelasan Sirius-sama, ketika dimasak, ini akan menjadi makanan yang bisa menggantikan roti"

"Menggantikan Roti....bukankah itu bagus? Lalu, bubuk hijau dan kuning ini?"

"Sepertinya merupakan rempah-rempah untuk dicampurkan dengan beras. Karena takarannya sudah tertulis, aku heran kenapa dari awal tidak dicampurkan saja semuanya?"

"Hee, menggabungkan semuanya ya....Ohh!! Apa ini?!"

Di dekat kami, Gadd-san juga sedang membaca surat Sirius-sama. Tapi apa yang dilihatnya sampai dia sekaget itu?

"Huruf aneh apa ini? Kau bisa membacanya?"

"Tentu. Ini adalah huruf yang diciptakan oleh Sirius-sama dan disebut 'Nihongo'"
[ 二ホンゴ ]

"Dengan begitu, bahkan jika koki lain yang menemukan surat ini, informasinya tidak akan bocor, karena hanya kami yang mempelajari 'Nihongo'~"

"Haahh....berpikir sejauh itu di umur semuda dirinya, mastermu memang luar biasa"

Orang itu memiliki banyak pengetahuan yang bahkan tidak mampu kami pahami, tentu saja dia luar biasa. Aku sangat bangga menjadi petugasnya.

"Hmm....sepertinya, takarannya berubah tergantung jenis daging yang dipakai. Karena hanya ada ayam yang tersisa, bumbu bernama kapulaga dan kunyit perlu diperbanyak...."

Ketika memperhatikan bumbu yang disimpan di dalam kotak, tatapan Dee-san berubah selayaknya koki. Aah....Dia sangat keren seperti biasa. Tempat ini sangat bagus, tapi apa yang paling kusuka adalah wajah koki tersayangku.

Karena itulah, Nokia-chan. Bahkan jika kau melihatnya dengan tatapan polos, hubunganmu tidak akan menjadi lebih dari yang sekarang*.
[Kurasa Noel udah salah paham -_- ]

"Hmm....Aku mengerti. Alad, siapkan peralatan"

"Ya!"

Alad adalah adik ketigaku. Dia terinspirasi oleh Dee-san untuk menjadi seorang koki. Sekarang, dia sudah menjadi murid terbaiknya yang mau berlatih siang dan malam. Alad dan Dee-san kemudian menuju ke dapur. Aku memutuskan menunggu mereka, sambil membaca surat yang kuterima.

“Apa yang bisa kau buat dengan bumbu sebanyak itu? Bukankah rasanya nanti akan jadi tidak karuan?”

Ini adalah hal yang penting~!! Nokia-chan tidak percaya dengan Sirius-sama! Sekarang bukan waktunya untuk membaca surat, aku harus menjelaskan betapa menakjubkannya Sirius-sama!!

"Nokia-chan! Sirius-sama tidak mungkin seceroboh itu, mengerti~? Dia adalah orang yang luar biasa! Jadi, tidak diragukan lagi hasilnya pasti akan sangat enak!"

"Berapa kali aku harus mendengar kehebatan Sirius-sama? Tapi kau tahu....bukankah dia lebih muda dariku?"

"Ya, memang. Dia sekarang berumur 11 tahun"

"....Kau serius?"

Itu sulit dipercaya karena dia tidak pernah bertemu dengannya. Tapi sudah kuduga, sulit sekali meyakinkannya. Jika begini, aku hanya harus bergantung pada masakan Dee-san. Selama menunggu, aku membaca surat.

Setelah beberapa lama, aku mencium sesuatu yang harum dari dapur.

Kuh....aromanya sangat menggiurkan~. Aku sampai menelan ludah. Begitu juga dengan adik-adikku, mereka semua tertarik dengan aroma dan ingin melihat apa yang ada di dapur.

"....Sudah selesai"

"Semua orang, ini sudah selesai!"

Dan kemudian, hidanganya pun jadi.

Dee-san membawa panci besar berisi sup hijau, sementara Alad membawa panci yang dipenuhi butiran buah putih. Kenapa ada dua macam? Keduanya di taruh diatas meja. Setelah Dee-san memastikan kami semua sudah berkumpul, dia mulai menjelaskan masakannya.

"Sepertinya kau bisa memakannya setelah menuangkan sup hijau ini diatas nasi putih. Hidangan dari percampuran itu disebut nasi kare"

"Harus dimakan bersamaan ya? Kesampingkan itu, bukankah benda putih ini sedikit berair~?"

Ini agak lembab. Aku tidak pernah melihat makanan seperti ini sebelumnya. Apa yang ada di pikiranku adalah apakah ini sangat enak atau tidak. Penampilan semua masakan Sirius-sama memang aneh, tapi pada akhirnya terasa enak. Kali ini, pasti akan sangat enak juga~.

"Sebenarnya, nasi ini seharusnya lebih mengembang dan empuk. Mungkin kami salah menakar jumlah air dan besar apinya"

"Tapi, aku berani jamin dengan rasanya. Untuk menciptakan masakan seperti ini, Sirius-sama benar-benar luar biasa!"

Mata Alad yang sudah mencicipinya berbinar-binar. Huhuhu, benar kan! Akuilah kehebatannya! Inilah kekuatan sebenarnya dari Sirius-sama~!!

"Aku mengerti kalau mastermu itu luar biasa, tapi ayo segera makan. Aku sudah tidak tahan dengan aromanya!"

"Cepat sajikan!"

"Alad-nii, cepaaatt!"

"Wah! Aku akan segera bagikan, jadi sabarlah sebentar, sabar!!"

Tatapan semua orang menjadi ganas. Mereka seolah siap menyerbu Alad kapanpun. 'Ini buruk. Makanan Sirius-sama adalah sesuatu yang harus di tunggu dengan tenang dan dimakan dengan sungguh-sungguh. Aku yang dulu mungkin akan menyuruh Alad untuk bergegas, sama seperti mereka. Tapi, sekarang berbeda. Taruh piring dengan tenang....tenang....tenang....'

"Alad! Cepat bagikan untukku juga~!!"

"Tunggulah sebentar, Aneki!!"

Sepertinya aku tidak bisa menahan insting liar di dalam diriku. Ketika aku hendak mendekati Alad, Dee-san menyentuh pundakku dan memberiku sebuah piring.

"Ini porsi Noel. Karena masakan ini lumayan pedas, aku membuatkan yang agak tidak pedas untukmu"

"Sayang...."

"Tidak masalah jika kau ingin makan banyak"

Aah, kau memang yang terbaik seperti dugaanku~! Aku mencintaimu~! Aku senang menikahimu~!!

"Tunggu, Onee-chan?! Tiba-tiba menatap satu sama lain seperti itu. Apa yang terjadi?!"

"Ups. Tidak, tidak....Kalau begitu, itadakimasu~"

"Aah"

Ketika semua orang telah mendapatkan sendok, kami mulai menikmati hidangan nasi kare.

Mereka mengambil sesendok penuh nasi kare ke mulut, tak lama kemudian semuanya langsung minum air. Meskipun begitu, wajah mereka menunjukkan rasa puas.

"Ini pedas!....Tapi enak!!"

"Rasanya pedas, tapi membuat ketagihan. Bisa aku minta satu piring lagi?"

"Maaf, meskipun karenya masih ada, nasinya hanya cukup 1 porsi untuk setiap orang. Bagaimana jika menggantinya dengan roti?"

"Ide bagus, Alad. Jika mencampurkan kari kedalam roti, resepnya akan menjadi Roti Kare"

"Ini sangat enak. Karena nasinya tidak cukup, bawakan aku roti~!"

Aku selesai terakhir dari yang lain, tapi ini masihlah memuaskan. Dee-san benar, meski terasa pedas, ini mudah dimakan. Jika aku harus mengatakan apa yang kupikirkan, sebenarnya aku masih ingin makan sedikit lagi.

"Noel, kau ingin makan bagianku juga? Apa yang kumiliki juga adalah milikmu, jadi jangan keberatan dan makanlah"

"Tapi bagaimana denganmu, sayang?"

"Kau sedang mengandung. Akan buruk jika kau tidak mendapatkan nutrisi yang banyak, hanya ini yang bisa kulakukan untukmu"

Dee-san benar. Seorang ras binatang sepertiku umumnya perlu banyak makan ketika hamil.

Tampaknya ini adalah naluri untuk menghasilkan anak yang kuat, tapi aku tidak begitu mengerti rinciannya. Yang pasti, jumlah makanan yang kumakan akhir-akhir ini sudah sangat meningkat.

Tak peduli seberapa banyak aku makan, sepertinya bayiku akan mencuri semuanya. Mungkin karena itulah perutku sering keroncongan. Dee-san selalu masak makanan bernutrisi untukku, bahkan tidak jarang dia akan membagi porsinya seperti sekarang.

"Itu tidak benar, kau sudah sering menolongku"

"Begitupun diriku. Berkatmu, aku mampu melakukan yang terbaik"

"Sayang...."

"Noel...."

"Onee-chan!"

Tidak, tidak. Aku jatuh cinta pada Dee-san lagi. Suara Nokia-chan membawa kesadaranku kembali ke dunia nyata. Sayang sekali, pasti akan menyenangkan jika mimpiku ini berlangsung sedikit lebih lama.

"Gadd, bahan-bahan ini...."

"Yah, serahkan saja padaku. Akan kubawakan dalam jumlah besar di pembelianmu yang selanjutnya. Jadi, perbolehkan aku untuk memakannya lagi"

"Tentu saja"

Ini sudah memasuki tahap penjualan besar-besaran, kami pun mengkonfirmasi isi kontrak baru yang ditawarkan oleh Gadd-san. Hubungan bisnis diantara kami berada di tingkat dimana harga barang-barang yang dibeli Dee-san akan lebih rendah dari harga asli. Tapi kali ini suamiku dibuat terkejut, penyebabnya adalah....harganya lebih murah dari yang diperkirakan.

"....Bukankah ini sangat rendah? Keuntungan yang kau ambil terlalu kecil"

"Itu semua adalah permintaan Danna. Dia berkata untuk memberikan sebagian pendapatannya pada kalian"

Gadd-san menjelaskan. 20% hasil penjualan perusahaan mereka telah disisihkan untuk Sirius-sama, sebagai imbalan karena memperoleh informasi mengenai makanan awet dan mainan baru.

Sepertinya kesepakatan ini berlangsung selama satu tahun. Tapi, dia berkata bahwa dari 20% itu, hanya 10% yang diambil orang yang bersangkutan. Sedangkan sisa 10%nya digunakan untuk mengurangi harga barang-barang yang kami beli. Melihat ukuran kotak kayu ini, Dee-san dan akupun menundukkan kepala sambil memikirkan seseorang yang sangat jauh dari kami.

"Yah, apa yang ingin kukatakan adalah, walaupun sudah membuka usaha sendiri selama setahun, kurasa kalian masih berada di masa-masa sulit. Jadi, bukankah bagus jika kalian menerima tawaran ini? Danna pasti akan senang"

"Sirius-sama....Terima kasih banyak"

Menolong kami dari tempat yang sangat jauh....aku sangat bersyukur. Kau terlalu baik untuk kami. Orang yang luar biasa.

"....Sirius-san benar-benar mengagumkan!"

"Ya kan~?! Nokia-chan akhirnya mengerti~"

"Itu....tunggu. Aku tidak mengerti karena belum pernah bertemu dengannya"

Ya ampun, katakan saja secara  jujur kalau dia memang menakjubkan. Daripada bingung tentang apa yang harus ditulis pada suratku nanti, bagaimana dengan konsultasi? Contohnya tentang gadis yang tak menyadari kehebatan Sirius-sama. Hmm....entah kenapa itu terasa salah.

Oh ya, berpikir mengenai surat, aku jadi teringat dengan surat yang telah dia kirim. Rasa lezat dari kare sempat membuatku melupakan berbagai hal. Hanya saja, ada yang lebih penting tertulis di surat ini.

"Sayangku, aku teringat sesuatu tentang Sirius-sama!"

"Benarkah?"

Aku lalu menyerahkan sebuah surat pada Dee-san, yang sempat kubaca sekilas sambil menunggu selesainya masakan Kare.

Apa yang kami minta dari Sirius-sama, adalah saran nama untuk anak kami.

Begitu tahu kalau hamil, akupun mengirim surat padanya yang berisi permintaan untuk memikirkan nama bayi kami. Meski di tolak dengan alasan 'Itu adalah hak orang tua', akhirnya dia menyerah setelah kami memohon padanya berulang kali. Dan inilah surat balasan darinya.

{Jika laki-laki, namanya adalah Dylan}

{Jika perempuan, namanya adalah Noir}

Kupikir keduanya bagus karena mengandung nama kami.

Aku perlahan mengelus perutku sendiri. Dee-san juga menyentuhnya sambil berbicara lembut.

"Dylan atau Noir....ya? Nama yang bagus. Aku jadi ingin secepatnya melihat wajah bayi kita"

"Aku akan berjuang demi kelahirannya. Ayo lakukan yang terbaik mulai sekarang, sayang"

"Serahkan kepadaku"

Huhu....apa laki-laki yang akan terlahir? Atau mungkin perempuan?.

Yang manapun tidaklah masalah. Segeralah lahir, harta berharga kami.

Kemudian, bersama papa dan mama, kita akan melayani orang itu.

☆☆☆Selingan berakhir disini☆☆☆

>Catatan penulis : Memang singkat, tapi inilah kisah tentang Dee dan Noel.

Entah kenapa, ketika ingin menulis sesuatu yang terkesan santai, aku jadi menulis ini. Ada juga fenomena misterius, dimana aku bisa menulis lebih cepat jika berdasarkan sudut pandang Noel (LoL).

>Catatan Penerjemah : Aku hampir melupakan ini. "Jika tokoh yg berperan sebagai narator cerita adalah orang bodoh (atau mungkin polos), maka cara menulisnya juga harus menggunakan kata2 yg remeh dan sudah biasa"....Mungkin itulah alasan si penulis bisa lebih cepat menciptakan sebuah chapter dari sudut pandang Noel....Hmmnm.

Ke Halaman utama World Teacher
Ke

Comments

  1. Yah...
    Semoga cerita tentang noel dan dee tetap berlanjut...

    ReplyDelete
  2. Setelah membaca ini saya bertanya", sdh sekolah selama 2 tahun apa ga ada libur ya ? Kenapa Sirius ga pernah mampir ke tempat mereka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau dipikir-pikir lagi.....ada benarnya sih. Dia bisa bepergian antara 2 benua dengan berlari di atas langit.....hmmm. M I S T E R I U S ~ ~

      Delete
  3. Min selingan ke 2 nya dong min

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]