World Teacher chap 2 B. Indonesia

Chapter 2 Apa itu Sihir?
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel


Bagian 1


Aku tidak mengetahui orang tuaku dalam kehidupan sebelumnya.
Pada saat diriku mencapai usia balita, aku telah berada di sebuah panti asuhan. Panti asuhan itulah yang menjelaskan bahwa keluargaku telah tewas oleh serangan para teroris.

Diriku sendiri yang selamat. Sempat tersesat tanpa tujuan, aku lalu di adopsi oleh seorang wanita.
Sebagai eksentrik yang tinggal jauh dikedalaman pegunungan, juga bisa disebut salah satu daerah paling terpencil yang orang tidak akan langkahi---dia adalah wanita abnormal yang kuat.

Fakta kalau diriku berhasil bertahan hidup sampai 60 tahun, mungkin berkat seluruh ajarannya, guruku.
Dengan kata lain, aku bersyukur pada kehidupan neraka (disebut 'Pelatihan') yang dia beri setiap hari tanpa istirahat.

Hingga kini, aku belum pernah melihat wajah-wajah orang tua di hidupku dulu. Mereka adalah keluarga. Tapi entah apakah itu masa lalu atau sekarang, jika diriku bertemu dengan mereka, aku akan berdiri bangga sambil berkata 'Aku telah melakukan yang terbaik'.

Lagipula, pikiranku adalah seorang yang berusia enam puluh tahun. Ada juga Erina-san, Noel dan Dee di sini, jadi aku tidak terlalu kesepian.

Bagaimanapun, di kehidupan pada dunia dimana banyak kebutuhan hidup modern-ku menghilang, satu-satunya hal yang harus dilakukan adalah untuk melatih tubuh sedini mungkin.

☆☆☆☆

Bagian 2
Setengah tahun telah berlalu.
Hari baik seperti biasanya, dengan berhasil menghindari pengawasan para pelayan, aku melakukan latihan yang merupakan bagian dari rutinitas sehari-hari.

Menyebutnya 'latihan' tapi lebih dekat ke 'senam'. Seperti mengangkat lengan dan kaki. Karena jika aku harus pergi melakukan kegiatan yang keras dengan tubuh bayi, itu hanya akan menimbulkan cedera fatal.

Meskipun terlihat tidak jelas ini adalah bagian dari rencana yang dengan rajin dirancang. Orang yang mengembangkan metode pelatihan ini adalah guruku.

"Seandainya aku menemukanmu saat masih bayi lalu melatihmu....Aku yakin kau akan menjadi prajurit yang melampaui diriku"

"Sebelum menjadi prajurit, aku pastinya akan terbunuh oleh guru"

"Yah, begini, kau tahu, 'Mengekspoitasi mereka sampai mati'....Hei, aku akan memikirkan beberapa penyesuaian yang tepat untuk latihan"

"Seperti yang aku bilang, mereka akan terbunuh!!"

Dia dengan gembira bercerita tentang rencana yang telah di rancang sejauh melampirkan judul murahan : {Pelatihan Neraka dari Lahir}.

Aku tidak pernah berpikir kalau diriku lah yang akan melakukan hal itu. Isi pelatihannya tanpa ampun dan juga berat, tapi masih masuk akal sehingga aku terus mengulang dengan caraku sendiri untuk menyelesaikannya. Memang sangat sulit, tapi bisa benar-benar merasakan pertumbuhanku dengan setiap waktu yang lewat merupakan motivasi tersendiri.

Beberapa hari yang lalu, aku menunjukkan kemampuanku untuk merangkak.
Dalam sekejap Noel menyaksikan itu, telinga dan ekornya berdiri. Dia lalu melesat penuh tenaga untuk memanggil sisa penghuni rumah. Ketika aku menunjukkan itu lagi di depan semua orang, mereka senang dan tampak seperti akan melompat naik-turun terbungkus sukacita. Biasanya Erina-san tidak minum alkohol, tapi semangatnya sangat tinggi selama makan malam dan terlihat sudah mabuk-mabukan. Tampaknya tingkat kasih sayang orangtua miliknya juga terus meningkat hari demi hari.

☆☆☆☆

Bagian 3
Satu tahun sejak diriku lahir.
Tubuhku tumbuh dengan cara positif. Bahkan sekarang, latihan sehari-hari sudah berubah menjadi pelatihan otot dengan push-up, sit-up, dll.

Segera, aku akan berada di titik melatih stamina dengan jogging.
Debutku menjadi prajurit tidak jauh lagi.

"Di sini, Sirius-sama. Lihatlah kemari~"

Namun, sifat Noel terhadapku masih tidaklah berubah.

Meskipun ia telah diperingatkan oleh Erina-san 'Menggunakan api itu berbahaya', dia masih datang untuk menunjukkan sihir. Mungkin ada sesuatu yang menyenangkan ketika melakukan hal ini? Aku pada akhirnya juga ingin menggunakan sihir, jadi saat dia datang memperlihatkan kebolehannya, itu agak membantuku.

"Diriku meminta. Wujudkan bara sejati, dan datanglah utusan dari Para Dewa Api. {Api!}"

Sambil menutup mata, dia mengucapkan kalimat yang diperlukan untuk memancarkan sihir. Lalu bola api muncul diatas telapak tangannya.

Tidak peduli sudah berapa kali aku melihat, itu masih misterius. Apa teori dibalik ini atau apa yang digunakan sebagai 'bahan bakar' untuk mewujudkannya?.

"Fufu. Dengan begini, kau merasa hormat pada onee-chan, kan? Sayangnya, hanya sihir ini yang aku bisa"
Oi kau, gadis muda. Niatmu yang sesungguhnya sudah bocor, kau tahu?

Kurasa dia hanya ingin memasang aura 'Kakak Hebat'.
Bagaimanapun, aku memiliki jiwa seorang pria tua. Jadi apa yang di hadapanku terlihat seperti seorang anak yang bertindak sungguh-sungguh sampai batas dan tampak manis.

Apakah berlebihan menambahkan bahwa setelah itu, ia akhirnya ketahuan oleh Erina-san dan dimarahi lagi?.
Keesokan harinya, setelah bangun tidur, aku menyelesaikan latihan fisik dan merambah ke sisi sihir.
Kalau saja ada buku teks....tapi pada awalnya, aku bahkan tidak dapat menemukan satupun buku di sekitar. Tanpa teknik manufaktur modern, kertas mungkin menjadi sesuatu yang berharga.

Jadi untuk saat ini, aku hanya memiliki pengetahuan sihir dari waktu Noel memamerkan bola apinya.
Untuk sementara, aku mencoba meniru langkah-langkah gadis itu, tapi....tidak ada yang terjadi. Apakah kekuatan konsentrasiku yang belum cukup, atau faktor lainnya?. Setelah itu, aku melakukan beberapa percobaan, namun pada akhirnya tetap tidak ada yang terjadi.

Apa boleh buat, mungkinkah aku harus menanyakan pada mereka setelah menjadi mampu berbicara? Akan menyedihkan jika setelah itu, aku diberitahu sesuatu seperti 'Kau tidak memiliki bakat'.
Setelah makan siang, semua orang berkumpul di ruang tamu.

Dalam suasana damai, Erina-san dan Noel merajut. Sedangkan Dee mempersiapkan teh. Duduk di atas karpet, dan melihat mereka bertiga, aku mulai melancarkan strategi.

"Erina-san, Sirius-sama melihat ke arah sini, kau tahu?"

"Kau benar. Mungkin dia tertarik dengan merajut?"

"Erina---"

"!?"

Bahan rajutan meluncur turun dari tangan Erina-san.

"....Sirius-sama. Sekali lagi. Tolong katakan sekali lagi"

"Erina---"

"Aa....Aa...."
Dipenuhi dengan emosi, dia meneteskan air mata!.

"Sirius-sama! Aku juga, aku juga tolong! Noel! No-el!!"
Wajahmu terlalu dekat.

Akan menyenangkan untuk berpura-pura bodoh dan mengatakan 'Dee'. Tapi gadis ini mungkin akan depresi jika aku melakukannya, jadi ayo kita sebut namanya.

"Noel---"
 
"Kya~!! Sirius-sama, selanjutnya panggil aku 'onee -chan'!!"

Mengambil keuntungan dari situasi, apa yang gadis ini ucapkan? Walaupun dia terlihat suka, aku justru hanya akan mengabaikannya.

Memutar pandangan, aku bisa melihat Dee yang sedang memperhatikan kami. Bagaimana kalau kucoba keberuntunganku? Yap, aku sudah siap. Sambil menunjuk pada pria itu, aku berkata.

"Dee---" 

"....Iya"

Seperti biasa, tak ada perubahan dalam ekspresinya. Namun ia memejamkan mata seakan-akan mengenang suaraku yang barusan.

Tapi strategiku belum berakhir.
Menempatkan kekuatan ke kaki kecil ini sambil mendukung dengan tangan, aku berdiri.
Menuju Erina-san yang sedang menyeka air matanya, aku perlahan-lahan mengambil satu langkah maju.

"Si-Sirius-sama!? Mungkinkah...."

"Dia berjalan!! Sirius-sama berjalan!!!"

Mendadak bisa berjalan cepat akan menakutkan, jadi aku maju sambil sesekali berpura-pura tersandung.
Ini hanya berjarak lima langkah, tapi ketika diriku akhirnya selamat sampai ujung, lengan Erina- san sudah tersebar untuk menunggu dan memelukku.

"Itu sangat bagus, Sirius-sama. Erina ini bangga!"

"Dia jenius! Tanpa diragukan lagi, anak ini jenius!!"

Aku terhimpit dalam pelukan mereka berdua saat mengajakku menari bersama. Sejujurnya, ini sedikit sakit.
Bukannya menghentikan mereka, Dee malah menyarankan untuk mengadakan pesta perayaan lalu menghilang ke dapur dan mulai mempersiapkan makan malam.

Mungkin aku sedikit berlebihan.
Mereka pun memilki waktu yang sulit untuk menghentikan Erina-san yang akan menghabiskan semua minuman.
Hari berikutnya, aku memperpanjang jarakku ketika berjalan. Tampak bahwa mereka tidak menganggap pertumbuhanku ini sebagai abnormal. Jadi, aku memutuskan untuk memulai berlari kecil pada waktu satu bulan. Tidak, jika begini, setengah bulan juga tidak masalah.

Kendala sesungguhnya adalah sihir.
Karena merupakan sesuatu yang tidak ada dalam dunia lamaku, membuatku sama sekali tidak tahu bagaimana harus mulai. Meskipun hanya beberapa kata, aku sudah bisa berbicara. Jadi aku akan entah bagaimana meminta informasi dari Noel.

"Hari ini aku akan menunjukkan sihir yang berbeda~. Uum, kalau tidak salah....ini tidaklah berbahaya"
Noel datang hari ini juga. Namun tidak seperti sebelumnya, dia ingin memperlihatkan sihir baru sambil menggenggam sebuah buku.

Kerja bagus Noel!!.

Aku sudah menunggu saat-saat ini. Sekarang, berhentilah memegang buku itu untuk dirimu sendiri, cepat dan buka!!
 
Aku menunjuk buku sambil sekuat tenaga meluncurkan pandangan yang memberi isyarat bahwa aku juga ingin melihatnya.

"Eh, kau tertarik dengan buku ini? Hmm, tunggu sebentar, ya"

Agaknya dia pergi untuk mendapatkan izin Erina-san. Sebelumnya ia akan menunjukkan tanpa bertanya terlebih dahulu, tapi mungkin dia telah sedikit lebih dewasa? Sementara sedang terkesan dengan pertumbuhannya, Noel kembali.

Dia menempatkan diriku di pangkuannya yang lembut, setelah lama menunggu akhirnya buku [Panduan Sihir Tingkat Dasar] dibuka. 'Aku akan membaca lebih cepat dari Noel' adalah apa yang diriku bertindak pura-pura pintar, namun ternyata aku tidak bisa membaca tulisannya.

Dengan enggan, aku hanya bisa menunggu untuk dibacakan.

"Uummm, {Sihir - prinsip pertama= Sampai sekarang masih menjadi fenomena yang tak bisa dijelaskan. Akan tetapi, telah menjadi eksistensi mahakuasa yang membawa berkah bagi semua orang}....Begitulah. Meskipun aku tidak tahu apa artinya~"

Gadis ini....dia menjawab dengan senyum memenuhi wajah. 
Mungkin terdengar aneh ketika datang dari seseorang sepertiku yang bahkan tidak bisa memahami huruf, tapi kaulah pengguna sihir itu. Berusahalah lebih keras untuk menahaminya.

Meskipun tidak mengerti, Noel terus membaca dengan keras. Tata bahasa penulisan buku ini sangat berliku-liku, jadi cukup sulit juga untuk memahami.

Aku berpikir akan mencoba caraku sendiri untuk meringkas apa yang otakku telah tangkap.
Sihir adalah fenomena menggunakan Mana yang meluap di seluruh bagian dunia.
Mana adalah sesuatu yang tidak terlihat mata, tapi ada di mana-mana. Bahkan para manusia hidup dengan Mana dalam diri mereka.

Memanfaatkan Mana dalam tubuh, dan meminta kemunculan bola api seperti yang Noel lakukan. Itulah sihir pada umumnya.

Tampaknya kalau menggambar 'Lingkaran Sihir' dan menuangkan Mana ke dalamnya untuk mengaktifkan sihir juga mungkin.

Ini digunakan dalam hal-hal yang disebut 'Alat Sihir' seperti lentera malam ataupun kompor.
Gambarnya sendiri adalah sebuah proses yang sangat halus, dan mungkin jika kau menggunakan alat-alat yang telah mengandung lingkaran sihir, kekuatan yang dihasilkannya akan lemah.

Setelah kau berhasil membuat lingkarannya, kau dapat memanfaatkan itu berulang kali, selama kualitasnya tidak menurun, akan tetap bisa menjadi barang sehari-hari.

Ada tipe sihir lainnya. Sebagai contoh, terdapat juga orang yang meminjam kekuatan roh untuk membangkitkan 

{Sihir Roh}
Para roh....terdengar seperti sesuatu yang seorang pengidap Chuunibyou* akan katakan.
['Sindrom kelas delapan'. Orang yg biasanya terlalu menyukai suatu tokoh sampai berpura-pura menjadi dirinya/membuat tokoh khayalannya sendiri. "Akulah sang Arco Iris, Han-Veralia!!!" Kayak gitulah -_-]
Namun kesulitan terbesar adalah perasaan para roh. Mereka hanya memilih orang-orang yang mereka sukai. Sebagai eksistensi yang tidak bisa dilihat ataupun disentuh, kau hanya bisa menunggu mereka untuk datang menghampirimu.

Persyaratan untuk disukai oleh para roh sendiri masih belum di ketahui.
Mengesampingkan hal tentang roh yang sangat misterius, sebuah mantra diperlukan untuk melepaskan sihir. Ketika kau mengucapkan mantranya, Mana dalam tubuh akan berkumpul lalu menjadi suatu fenomena.
Kau juga bisa memanggil sihir dengan hanya kata kunci tertentu, tapi itu tidak diatur. Contohnya seperti Noel yang menggunakan Api, kata-katanya bisa saja sedikit berbeda dan masih menciptakan hasil yang sama.
{Sadari konsep dasar 'Api', memiliki keinginan seperti yang di pikirkan dan percaya diri, maka itu akan menjadi kenyataan}....adalah apa yang buku ini terangkan.

Jadi pada umumnya, ada beberapa kata kunci yang perlu disertakan dalam mantra agar bekerja. Namun, mantra itu sendiri juga dapat bervariasi.

Dikatakan bahwa ada peneliti yang bekerja siang dan malam demi memperpendek mantra sebanyak mungkin. {Api} adalah kata kunci sihir dasar dengan atribut api, dan sisanya diucapkan untuk memberikan dukungan.
Ketika menggunakan sihir, Mana milikmu akan menurun diiringi perasaan kelelahan, namun jika terus dilanjutkan hal yang terjadi adalah kau pingsan. Selain itu, kapasitasnya juga bisa membesar. Untuk memperbesar kapasitas Mana sendiri adalah dengan cara membuang-buangnya, menggunakan sihir sampai kau kekeringan Mana. Sayangnya jika sudah dewasa, efektifitas pembesaran kapasitas akan berkurang.

Tampaknya jumlah Mana dalam tubuh ditentukan saat lahir. Ada banyak variasi Mana dan potensinya di setiap orang.

Lalu, jika Mana milik sendiri tidak cukup, bukannya tidak apa-apa untuk bergantung pada Mana eksternal?.
Selain di dalam tubuh, Mana juga mengambang di segala tempat. Itu berarti, kalau bisa memanfaatkannya, kau bisa melepaskan sihir yang kuat, kan? Saat berpikir begitu, buku ini menjelaskan kalau menerapkannya adalah suatu hal yang 'Tidak berguna'.

Kenyataannya, Mana milik sendiri dengan yang di alam itu berbeda.
Semisal, manusia menggunakan Mana berwarna hitam, sedangkan yang ada di alam berwarna putih. Untuk bisa menggunakan Mana putih ini, kau harus mengumpulkannya terlebih dahulu lalu mengubahnya menjadi hitam. Langkah ketika 'Berubah' juga mengkonsumsi Mana. Jadi bisa ditebak, selain berbelit-belit, kau masih akan kehilangan Mana dan menghasilkan sihir yang lemah. Kira-kira seperti itulah yang dikatakan buku.
Hal penting lain disamping Kapasitas Mana seseorang adalah atributnya.

Juga ditentukan saat lahir, hanya saja tidak seperti kapasitas Mana, atribut seseorang mustahil diubah.
Noel menggunakan sihir {Api} karena atributnya adalah api. Sedangkan orang yang beratribut air bisa menggunakan sihir air.

Mendengar ini, tujuanku sekarang adalah untuk mencari tahu apa atribut yang kumiliki.
Sebagai tambahan, bukan berarti kau tidak dapat menggunakan sihir dari atribut berbeda. Namun jika tetap memaksa melakukannya, akan ada penurunan curam dalam hal kualitas dan jumlah Mana yang dihabiskan.
Setelah selesai membaca bagian tentang atribut, Noel menutup buku.
Mungkin karena sungguh berkonsentrasi untuk mendengarkan, waktu berlalu begitu saja.

"Fuu~, ayo kita berhenti di sini untuk hari ini. Membaca dengan suara keras membuatku lelah~"

"Kerja bagus. Aku sudah menyiapkan beberapa teh, jadi silakan beristirahat"

"Wah! Erina-san, kapan kau sampai disini?!"

Melihat ke belakang, Erina -san tengah tersenyum lembut dengan nampan teh hitam.

"Baru saja. Selain itu, kau haus, kan? Aku akan menggantikanmu mengurus Sirius-sama"

"Terima kasih banyak"

Di peluk oleh lengannya, diriku kemudian berpindah tempat ke pangkuan Erina-san.
Pangkuan Noel juga nyaman, tapi seperti yang diharapkan, milik Erina-san adalah khusus.
Dia lalu mengambil buku dari Noel sambil dengan sayang menepuk kepalaku.

"Kau sangat rajin. Rasanya seakan-akan Sirius-sama akan menggunakan sihir setiap saat"

"Ahaha, itu tidak mungkin. Aku saja memiliki waktu yang sangat sulit belajar sihir ditingkat rendah. Selain itu, ia 
bahkan tidak bisa membaca, kau tahu?"

"Memang benar. Namun, kalau ini Sirius-sama, aku hanya bisa membayangkan hal itu terjadi"

"Mmm, aku tidak bisa menyangkalnya. Tapi itu masih akan membutuhkan waktu beberapa tahun"

Dan dengan demikian, mereka berdua tertawa sambil minum teh.
Hmm....Jika itu aku, ya? Kalau mereka memiliki harapan sebesar itu, aku akan hidup untuk mengabulkannya. Pertama-tama, aku harus mulai dengan belajar membaca.

"Atribut, ya. Ngomong-ngomong, apa atribut Sirius-sama?"

Aku juga ingin tahu!.
Aku tidak terlalu pilih-pilih untuk atribut tertentu. Tapi jika itu air atau api, kupikir akan sangat berguna.

"Bagaimana kalau kita memeriksanya sekarang? Ada alat pengujian di kamarku" 

"Yang itu bukan? Aku akan pergi mengambilnya"

Noel lalu kembali sambil membawa sebuah benda terbungkus kain, di dalamnya terdapat bola kristal.
Dari penampilan yang sederhana, terlihat seperti sesuatu yang bisa diproduksi dengan mudah. Namun, ada pola rumit yang tercoret di kain pembungkusnya. Ini mungkin lingkaran sihir yang tadi disebutkan dalam buku.
Empat Atribut Dasar : {Api}, {Air}, {Angin} dan {Bumi} tertulis pada lingkaran sihir*. Mungkin diatur sedemikian rupa sehingga ketika kau menempatkan tangan di atasnya, kristal akan bersinar dengan warna yang menunjukkan atributmu.

[Apa hanya aku yg menyadari keanehan di kalimat ini? Sirius kan belum bisa baca, lalu bagaimana dia tahu kalo itu tulisan tentang empat Atribut???]

"Umm, aku sudah selesai mengisinya dengan sihir. Persiapan lengkap!"

"Kalau begitu, Sirius-sama. Letakkan tanganmu disini"

"Ai!"

Jantungku mulai berdebar dengan kegembiraan saat aku menaruh tanganku.
Dalam sekejap, bola kristal memancarkan cahaya menyilaukan. Membuatku secara naluriah memejamkan mata. Disaat itu, aku buta sementara. Tanganku lalu menjauh tanpa berpikir. Ketika aku membuka mata, tirai cahaya telah menghilang sebelum diriku melihat warna apa yang muncul.

"Erina-sama, itu...."

"Ya, cahaya yang kuat. Tapi...."

Oh? Entah kenapa kata-kata dan ekspresi mereka tampak kaku.
Karena hasilnya mungkin tidak pasti, aku harus mencobanya sekali lagi? 
Kali ini, sekaligus melindungi mata dengan tanganku yang bebas, aku akan menyaksikan warnanya.
Lalu, warna dari cahaya yang terpancarkan oleh kristal adalah....

"Seperti sebelumnya, tidak berwarna"
"Tidak mungkin...."

Ehh? Kenapa mereka berdua memasang ekspresi sedih?.

Aku pikir itu adalah cahaya yang cukup kuat....
Apa itu sesuatu seperti, 'Kau tidak memiliki bakat'?. Ini sebabnya mereka kecewa?.

Sedikit bingung, aku dengan lembut memeluk Erina-san. Dia tampak seperti akan menangis.

"Dewa....begitu kejam. Sirius-sama, aku pasti.....aku pasti akan melindungimu tanpa gagal"

"A-Aku juga!!"

Kenapa tatapan kalian berubah kasihan padaku seperti itu? Aku mohon, berikan aku penjelasan.
Berpikir tentang hal ini, mereka selalu merawatku sambil menaruh angan-angan yang tinggi dalam diriku.
Tapi, {Tanpa Warna} ya....

Aku punya firasat buruk untuk ini.


☆☆☆Chapter 2 berakhir disini☆☆☆

Comments

  1. kgk ada keanehan kalimat diatas. kam yg baca bukan sirius tapi noel. isa jadi dia denger noel baca tadi

    ReplyDelete
  2. Link Next ch nya lari ke tempat lain min :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagus. Kesalahan ku ditemukan XD . Makasih gan udah dikasih tau dan maaf baru sadar komenannya.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]