Kusoge extra B. Indonesia

Extra Minuman Lizna yang mendidih.
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel



Suara lava membara bisa terdengar dibawah kaki Sasaraki dan kelompoknya. Mereka berada di dungeon yang disebut 'Lava River Cave'*. Sebuah sungai magma yang luasnya beberapa meter menghadang jalan. Terdapat jembatan batu yang mengarah ke sisi lain.
[Gua Sungai Lava]

Di sekitar jembatan itu, seorang gadis dengan rambut merah muda sedang berjongkok.

"Oooh~!"

Nama gadis yang menatap aliran magma adalah Lizna. Job-nya Healer/Penyembuh. Seorang anggota guild yang sama dengan Sasaraki.

"Sasaraki-kuuun ~~! Lava itu sangat merah, kau tahu?! Magma yang membara!!"

Lizna berteriak sambil memandangi sungai vermilion dengan mata berkilauan.

"Memang magma, kan?"

"Terlihat benar-benar panas, ya?!"

"Karena itu magma"

"Jika kita masuk ke sana, kita benar-benar akan mati?!"

"Pastinya"

"...."

Lizna berbalik ke Sasaraki. Pipinya agak merona dalam warna pink, tatapannya penuh antisipasi.

"U-Um, kau tahu, Sasaraki-kun...."

"Aku punya perasaan buruk, tapi....apa?"

Gadis itu menunjuk lava dengan gada raksasanya sambil tersenyum.

"Mau masuk ke sana denganku?"

"....Kau meminta untuk mati bersama-sama?"

"Iya"

Bagaikan undangan bunuh diri dari kekasihnya. Itu tidak membuat dia bahagia sama sekali.

Orang-orang pastinya bisa mati dengan mudah di dunia virtual ini. Namun, Sasaraki memiliki akal sehat yang cukup untuk tidak berhasrat menghabisi diri sendiri dengan sengaja.

"Kau tahu, aku belum punya kesempatan untuk merasakan magma dalam kehidupan nyata"

"Tentu saja, mayoritas umat manusia tidak memiliki pengalaman semacam itu"

"Hei? Ayolah~~? Hanya seujung jari kaki~~?"

"Kita sudah akan mati walaupun satu ujung jari kaki saja yang masuk!!....Lagipula, Lizna"

Sasaraki mulai berdeham.

"Jika kita mati sekarang dan berakhir respawn entah dimana, seseorang mungkin mengalahkan kita dalam menyelesaikan dungeon ini duluan, kau tahu?"

"Uuhhh~"

"Dan di sini kita sudah menemukan dungeon normal setelah waktu yang lama"

"Uuuhhhhh~~"

Sebuah dungeon normal adalah satu hal yang bisa benar-benar diselesaikan.

Sebut saja, sejumlah besar dungeon dalam game ini termasuk kategori 'abnormal'. Ada pintu masuk yang tertimbun longsor, jalan di pertengahan terpotong, level mob seratus kali lebih tinggi dari diri sendiri, dan lain-lain.

Dungeon yang kau bisa selesaikan sangat jarang ada. Ditambah ketika harus bersaing dengan guild lain, itu akan membuat kesulitan menjadi semakin besar.

"Jadi ayo kita bertahan sampai bisa menyelesaikan tempat ini"

"Uuuuuhhhhhh~~~...."

Lizna melirik lava, jelas enggan bergerak. Pada akhirnya, dia menggeleng seakan membuyarkan pemikiran di kepala.

"....Aku mengerti. Aku akan bertahan"

"Yah, itu baik-baik saja selama kau paham"

Ayo kita lanjutkan, ketika Sasaraki hampir mengatakan itu....

"Begini saja"

Lizna mengeluarkan suatu botol kaca kecil dari sakunya. Sambil mengikatkan tali pada benda itu, dia lalu menjatuhkannya ke aliran lava.

"'Magical Bottle' ini harusnya mampu menahan panas, kan....? Dan, selesai~!"

Lizna menarik tali. Dia mengambil 'Magical Bottle' yang telah terisi lava ke tangannya.

"Apa yang akan kau lakukan dengan itu?"

"Aku akan mengubahnya menjadi Minuman Mendidih!! Ayo kita minum bersama-sama nanti, ya?! "

"Heeh....Ada item semacam itu? Bagaimana efeknya?"

"Kau tahu, tubuhmu akan memanas seperti magma"

"Maksudmu memberi kita tahan api atau sesuatu seperti itu?"

"Bukan. Kau hanya mendapat sekitar 300 damage"

Beberapa detik berlalu.

"....Itu akan membunuh kita!!!"

"Memang~~"

Lizna menyatakan senyum manis sambil memeluk botol kaca berharganya dengan erat.

"Setelah menyelesaikan dungeon, kita tak perlu menahan diri dari mati lagi, kan?"

Sasaraki tidak punya perkataan untuk membalas.

Namanya Lizna, seorang Healer/Penyembuh. Gadis yang terlalu suka kematian.


☆☆☆Extra berakhir disini☆☆☆

Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke Ilustrasi vol 2


Comments

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]