Kusoge chap 4 (1) B. Indonesia

Chapter 4 (1) Kau Harus Mendengarkan Baik-Baik Apa yang Orang Katakan padamu (Terutama Jika Mereka adalah Gamemaster)
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel



Seluruh susunan gelombang berkilauan di bawahnya.

"....Laut....?"

"Tentunya"

Alice berdiri di sampingnya dengan jubah yang berkibar karena angin laut. Ada air sejauh mata memandang.

Mereka berada di lantai dua, masih bekerja untuk memajukan hal bernama 'The End of the Endless Ocean'*, tidak ada apapun kecuali air. Namun menurut rencana Alice, dia akan membangun 17 pulau di sini dan membuat para pemain mengalami petualangan saat bepergian bolak-balik antara pulau-pulau.
[Ujung dari Lautan tanpa Akhir]

"Mungkin kurang lebih untuk di-tsukkomi, tapi kenapa ada lautan pada lantai kedua menara?"

"Karena lebih mudah untuk membuat monster berbaju renang dan peralatan, bukan?"

"Begitukah?"

"Kita bisa menarik pemain laki-laki dengan daya tarik seks!"

"Sebuah umpan yang agak menyegarkan, ya....?"

"Kau mengatakan itu, tapi kau sebenarnya ingin melihat Azrael dalam bikini juga, kan?"

"Kenapa selalu tentang Azrael?!"

"Entahlah~~...."

Alice tertawa seperti anak kecil.

"Selanjutnya akan tentang pulau-pulaunya~. Atau haruskah kita kembali dan mengambil sedikit istirahat?"

"Hmm....Tidak, ayo kita teruskan untuk sedikit lebih lama"

Azrael mungkin masih di ruang debugging mencoba untuk memperbaiki lag bug yang terjadi.

"Kenapa? Jika kita kembali sekarang, kita mungkin bisa melihatnya telanjang"

"Itulah sebabnya, aku tidak ingin!!"

Sasaraki harus berhati-hati untuk tidak datang kembali ketika dia sedang menge-tes. Azrael hanya teman biasa dan tidak ada asmara di antara mereka sama sekali. Bahkan jika ini adalah dunia maya, Sasaraki tidak diperbolehkan melihat seseorang telanjang. Apalagi, orangnya sendiri menangis karena tampaknya tidak menyukai hal itu. Meskipun pada pandangan lain, Lizna tertawa.

Walaupun Sasaraki telah menjadi sedikit enggan untuk menjauhkan matanya dari tubuh Azrael.

"TidakTidakTidak!"

Namun, itu mutlak tidak boleh. Sangat mutlak.

"Kau begitu manis, Sasaraki"

Alice tertawa. Dia pastinya mencela diriku....

"La-Lagipula, ayo kita lanjutkan saja"

Sasaraki mengoperasikan 'Master Screen' dan hendak mengaktifkan 'Mode Penciptaan'---.

"....Hah?"

Pada detik ia ingin menekan panel untuk pengaktifan, sesuatu terasa aneh tentang daftar perintah.

Ada ruang hampa yang besar di sana. Di bawah kolom {Items} dan {Skills} adalah tombol kosong.

"....Eh?"

Biasanya ada sesuatu bertuliskan 'Log-Out', kan?.

"Ada apa, Sasaraki?"

"Entah bagaimana....Tombol logout-nya tidak ada"

Apa artinya ini? Bug lain? Sasaraki mengambil bel dan membunyikannya untuk Fury.

"Tinggalkan semua kekhawatiran terkait game anda kepadaku! Ada sesuatu, Master? ☆"

Peri mungil muncul segera dan meminta dengan senyum yang biasa.

"Emmm, tidak ada tombol logout. Kenapa bisa begini?"

Dia mencoba menanyakannya untuk sekarang, tapi ada suatu perasaan buruk mengikuti hal itu.

"Itu, anda tahu~~ ☆"

Fury mengangkat suaranya seakan dia telah menunggu saat-saat seperti ini.

"Bukan bug, itu adalah fitur ☆"

Lebih atau kurang respon yang aku sudah harapkan, pikirnya. Ketika....

"Jika anda bertanya-tanya kenapa ini menjadi fitur....☆"

Fury menjelaskan dengan ekspresi yang sama.

"Karena Azrael-san menerapkan patch 'Surga Sesungguhnya' yang aku tunjukkan sebelumnya ☆"

Atmosfer seolah-olah seperti angin kering yang bertiup melalui padang rumput.

Sasaraki tidak bisa berkata apapun. Alice tidak berbeda. Hanya Fury yang terus tersenyum manis dengan begitu gembiranya.

"Apakah Fury bermanfaat bagi anda? ☆"

Angin bertiup sekali lagi dan mendorong apa yang dikenakan mereka semua melambai. Sekitar waktu pakaiannya berhenti berkibar, Sasaraki akhirnya berteriak.

"KE-NA-PAAAAA?!?!?!?!"

"Azrael-san pada usia pubertas dan memiliki masalah khusus tersendiri, anda tahu? ☆"

"TIDAKTIDAKTIDAK!!!! Itu berada di tingkatkan lain dari hal semacam usia pubertas!!!"

Game kematian. Singkat kata, orang-orang akan binasa.

"Bukankah itu semua pada dasarnya tentang pertumbuhan seorang gadis? Membunuh, atau dibunuh ☆"

"Aku tidak ingin pubertas penuh darah semacam itu!!!"

Fury tergelak.

"Jadi begitulah, patch-nya sudah diterapkan. Tombol logout tidak berada di sana adalah fiturnya ☆"

Detakkan Sasaraki dipercepat.

Apakah kami benar-benar akan tewas dalam game ini yang sudah memiliki tiga kali tingkat kematian lebih tinggi (tiga kematian per hari)? Tidak bagus. Cara yang buruk. Jelas-jelas ini tidak harus terjadi!!.

"ALICE!!!!"

Sasaraki berbalik dan berteriak. Alice menatap ke arahnya.

"Ki-Kita hentikan Azrael sekarang atau hal-hal akan menjadi sangat buruk!!!"

"....Apanya yang akan menjadi buruk?"

"Eh?"

"Aku tidak benar-benar mengerti kenapa kau ribut"

Alice meminta kembali tanpa perubahan dalam ekspresinya. Untuk pertama kali, kejengkelan Sasaraki padanya muncul.

Kenapa dia begitu lambat memahami persoalan sekarang?.

"Kau dengar itu juga, kan?! Tempat ini akan menjadi game kematian!"

Alice berkedip. Dia melipat tangannya.

"Game kematian? Maksudmu sekarat di sini sampai bisa membunuhmu dalam kehidupan nyata juga?"

"Ya, seperti itu! Jika kau mati, kau juga akan mati di kenyataan!!!"

"Hmmm...."

Alice menyodok tanah dengan sepatu botnya untuk sebentar sementara lengannya masih bersilangan.

"Dan kau benar-benar percaya itu mungkin?"

"Tidak ada tombol logout, kau lihatlah!!"

"Itu hanya sebuah bu---....Yah, aku sekarang mengerti intinya"

Alice bergumam heran, 'Oh anak ini....'

"Ngomong-ngomong, Sasaraki. Apa kau dalam mode debug sekarang?"

"Eh? Tidak, aku sedang dalam pengujian, jadi aku beralihkanya ke off....Tunggu, aku akan mengaktifkannya segera!!"

Jika meninggal sekarang, dia akan mati untuk selamanya. Akan mengancam jiwa kalau dirinya tidak memastikan untuk mengaktifkan Invincible Barrier.

Sasaraki akan menyesuaikan sambil meraih 'Immortal Pendant'.....

Namun Alice menggeleng.

"Biarkan saja begitu"

"Heh?"

"Aku akan buktikan kepadamu. Tetaplah berdiri"

Alice tersenyum manis.

Apa dia memiliki rencana? Dia melepas dadu sepuluh sisi dari salah satu telinganya. Sasaraki sudah melihat itu. 'Dice of the Goddess' yang dirinya gunakan untuk menghabisi 'Rainbow-Eating Elder Dragon King', monster kelas unik muncul karena bug sebelumnya.

Alice menggenggam dadu dengan tangan kanan, mangambil ancang-ancang seolah-olah dalam olahraga bisbol dan berniat melemparkan bolanya.

(Jedug!!)

Menabrak dahi Sasaraki, lalu....

(GOOOOOOOOOOOOOOH!!!!!)

"Eh?"

Dengan suara sesuatu memotong melalui udara, Sasaraki terhempas ke langit. Sosok Alice semakin menjauh.

Akhirnya, ia memeluk dinding sebagai perbatasan dunia. Tidak ada rasa sakit yang muncul. Sebaliknya, Sasaraki bisa melihat damage yang telah diambilnya.

500.000.000.

Setelah itu, pandangannya berubah monokrom.

Dalam rangkaian huruf besar Ming-style*, mengatakan....
[Kayak gini]


{Anda Meninggal. Alasan: Dewi Pencipta, Alice (Senjata: Dice of the Goddess)}


☆☆☆☆


Sepuluh detik kemudian, bidang penglihatannya berganti.

Dirinya berada di pulau penuh pohon palem yang mereka telah tempatkan untuk tujuan pengujian. Alice berdiri di hadapannya, mengawasi Sasaraki dengan tangan terlipat.

Setelah sepuluh detik berlalu, laki-laki ini akhirnya memahami situasi dan berteriak.

"....Apa?! KENAPA KAU MEMBUNUHKU?!?!"

"Tapi kau tidak benar-benar mati"

Dia memang tidak mati 'sungguhan'.

"....Hah?"

"Aku bilang, kan? Aku tidak mengerti apa yang kau ributkan sama sekali"

Alice mengatakan dengan wajah tanpa ekspresi sambil memainkan 'Dice of the Goddess' di telapak tangannya.

"Persis karena berisiko menyebabkan kerusakan otak selama di dunia virtual dengan perangkat kepala---yang telah terjadi dalam fiksi ribuan kali. Itu sudah terselesaikan, tidak mungkin untuk menggunakannya dalam tujuan game. Kesampingkan prototipe pertama dari sepuluh tahun yang lalu, kau tidak bisa membunuh orang dengan perangkat yang bebas diperjual belikan pada segala tempat hari ini"

Alice mengatakan penuh percaya diri.

Sasaraki ternganga lebar dengan mulut, tapi tidak ada yang keluar dari sana. Sesuatu seperti game kematian adalah mustahil? Lalu apa yang sebenarnya dilakukan patch itu?.

"Fury, apa yang terjadi? Aku punya firasat, tapi...."

"Ehehehehehe~ ☆"

Fury tersenyum lebar.

"Master Sasaraki dan teman-temannya benar-benar polos dan lucu, bukan? ☆"

"Polos?"

"Dengan kata lain, ia bisa dengan mudah mengelabui kalian"

Fury menyambungkan tangannya di depan dada dan menatap Sasaraki dengan mata berkaca-kaca.

"Uuh, kejamnyaaaa. Aku tidak berbohong atau apapun~ ☆"

"Mengabaikan poin pentingnya sampai-sampai mengarahkan mereka kepada kesalahpahaman yang lebih buruk"

"Mengabaikan poin penting?"

"Fury. Tunjukkan saja catatan tentang Patch. Kau punya itu, kan?"

"Tentu saja~ ☆ Karena tidak ada yang bertanya, jadi aku tidak pernah menunjukkannya~ ☆"

Fury mengangkat sebuah dadu kecil dan bergumam, 'Open : dokumen bantuan, PTD-37564'.

Setelah itu, asap putih naik di depan Fury. Dibalik kepulan adalah layar yang kira-kira seukuran tubuh peri-nya.

"Silahkan, Master ☆"

Dia memutar layar dengan gerakan lengannya, menghadapkan itu kearah laki-laki yang sedang di penuhi kebingungan.

Sasaraki lalu mulai membaca isinya.





{Catatan Perilisan:


● Membawa kembali {Sistem Romantis} yang telah terhapus dalam versi 32.

● Dengan ini, asmara di antara pemain akan didukung oleh sisi sistem. Pernikahan, membuat anak, perselingkuhan, tunjangan perceraian, bunuh diri keluarga, penguburan, dan pemberian warisan akan di mungkinkan*.
[What o_O ?!]


Tambahan 1: Mengenai Codename

● Patch ini disebut 'DEATH GAME' karena memungkinkan para pecinta untuk bunuh diri. Hal ini juga mengandung makna ganda, 'Pernikahan adalah akhir dari kehidupanmu'.

● Tidak berniat untuk mengolok-olok para idiot yang hanya membaca codename lalu bereaksi, 'APA?! SEBUAH DEATH GAME?!'. Terima kasih karena tidak salah paham.


Tambahan 2: Kendala

● Sementara patch sedang diterapkan, tombol logout akan menghilang untuk para pengembang selama sekitar satu jam. Setelah itu selesai, maka akan kembali. Aku tidak bisa menjelaskan alasannya, tapi itulah fitur. Tidak ada niat sama sekali menakut-nakuti para idiot yang mengaktifkan patch.


Terima kasih atas pengertian anda}

"AKU MASIH TIDAK MEMAHAMINYAAAA!!!!!!!"

Sasaraki berteriak dengan sekuat tenaga.

"Dia benar-benar memilih codename ini dan fiturnya untuk mengelabui kami, kan?!?!"

"Oh ya ampun, Master Sasaraki-san ☆ Cobalah untuk percaya pada kebaikan orang itu ☆"

"Tak ada kesungguhan dalam ucapanmu jika kau mengatakannya sambil memegang perut dan tertawa!!!"

"Fury hanya dipengaruhi situasi ☆"

Fury mengangkat kedua lengannya dan melompat seakan menari di udara.

"Masterku itu meninggalkan hadiah terbaik yang pernah ada ☆"

"Lebih tepatnya yang terburuk!!!"

Dia menghela napas setelah semua teriakan itu.

"Eh~~? Anda tidak benar-benar berpikir seseorang bisa mati di sini, kan? ☆"

"Aku memikirkannya!! Tulisan yang tertempel disana DEATH GAME, kan?! Itu berarti sebuah game di mana orang akan mati!!"

"Apakah aku tidak memberitahu anda? Masterku sebelumnya adalah super mesum, super perjaka, dan super pecundang ☆"

Senyuman Fury berubah sedikit kesepian.

"Tentu saja dia bukan seseorang yang akan membunuh orang, ya kan~~? ☆"

Perasaan kelelahan hebat menghantam tubuh Sasaraki.

Dia merasa ingin membiarkan tubuhnya tenggelam ke padang rumput. Oh tuhan, mereka benar-benar mengelabuiku....

"Ayolah, tidak ada waktu untuk beristirahat"

"....Eh? Kenapa?"

Jika ini bukan game kematian, tak ada yang harus dilakukan, kan?

"Kita tidak bisa meninggalkannya seperti ini, Sistem Romantis dari versi 32 memiliki kecacatan serius"

"Cacat?"

"Jika pemain berpegangan tangan selama tiga detik...."

Alice menghubungkan tangan kiri dengan tangan kanannya sendiri. Dia memandang Sasaraki dengan ekspresi serius.

"....Mereka akan menikah"

Dia tercengang kembali.

"Dan jika mereka berciuman, gadis itu akan hamil"

Setelah itu, dunia Sasaraki membeku selama puluhan detik. Ketika tersadar, dia akhirnya berteriak kembali.

"KE-NA-PAAAA?!?!?!"

"Master benar-benar pria berhati murni ☆"

"Ini terlalu murni! Apa dia sebenarnya hidup di alam mimpi?"

"Dia adalah seseorang yang jatuh cinta sungguhan dengan seorang peri ☆"

Fury tertawa, berkata.

"Itu sebabnya dia tidak bisa marah padaku ☆"

"Sekarang, patch hanya diterapkan untuk wilayah pengujian. Tetapi jika sistem bodoh ini tersebar ke seluruh wilayah, jumlah yang sudah kecil pemain perempuan akan benar-benar lenyap dalam sekejap mata. aku tidak tahu apa yang dipikirkan Azrael ketika mengaktifkannya...."

"Apakah dia sangat menyukai hal-hal romantis?....Tunggu. Tungguuuu"

Apa bahkan Azrael tahu isi patch? Sasaraki hanya merasa bahwa gadis itu belum mengetahuinya.

Azrael adalah orang yang lebih cepat melompat ke kesimpulan daripada dirinya. Namun, jika dia pikir itu adalah patch game kematian, kenapa dia menerapkannya? Ada yang aneh, pikirnya.

Lalu....


{Sebuah pesan datang dari pemain Azrael}


Suara sistem terdengar.

...Apakah Azrael sudah menyadari kebenaran? Sasaraki menekan tombol putar pada pesan yang sampai padanya.

{Deathbringer Angel Azrael mengumumkan....}

Azrael berkata dengan nada serius. Dia kemudian berhenti sejenak.

{Datanglah ke tempatku, Sasaraki. Aku akan mengajarkan dirimu perbedaan antara game dan permainan!}

"....Apa....?"

Sasaraki mengerti bahwa dia sangat, sangat bersemangat.

Untuk saat ini, dia mencoba membalas.

{Apa kau berbicara tentang game kematian? Itu sepertinya hanya salah paham}

Tapi tidak ada jawaban.

"....Aku punya firasat buruk tentang ini. Sasaraki, ayo kita batalkan sistem ini"

"Bagaimana caranya?"

Itu patch dari Master Fury. Mereka tidak tahu kode pembatalannya.

Bisa saja dengan logout untuk menghapus, tapi tombol yang bersangkutan sedang lenyap entah kemana.

"Akan baik-baik saja selama kita me-reset 'Immortal Pendant (imitasi)' milik Azrael. Kita akan menghapus pendaftaran gamemaster-nya dengan 'Mastet Screen'. Semua yang perlu dilakukan adalah mendapatkan liontin yang menjadi bukti gamemaster-nya, jadi kita akan kembali ke kamar debugging"

"Ah jika begitu, silakan gunakan Teleport Square ☆"

"Kenapa?"

"Untuk dramaturgi ☆"

"....Dramaturgi?"

Apa itu dramaturgi?.

"Ini akan menjadi performa Azrael-san sekali dalam seumur hidup ☆ Aku mohon pada anda ☆"

Fury pergi dengan kata-kata yang disengaja dan terbang ke langit.

"Alice, bagaimana menurutmu?"

"Aku tidak cukup mengerti....tapi aku dapat memberitahu satu hal"

Alice menghela napas panjang.

"Tak ada hal baik yang menunggu kita di ruang debugging"



☆☆☆☆


Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke Halaman selanjutnya


Comments

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]