Kusoge chap 1 (3) B. Indonesia

Chapter 1 (3)
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel



{Glosarium Sword & Magic online

'Gamemaster'

Skill
>Attack Power: EX (Melebihi Nilai Standard)

>Ranged Attack Power: EX

>Spell Power: EX

>Crafting: EX


Seorang Gamemaster bekerja di belakang layar. Bidang utama pekerjaannya adalah: 'Debugging', memperbaiki bug. 'Mediasi', negosiasi antara pihak yang bersengketa. 'Event Planning' merancang segala macam quests. Dan terakhir 'Development' mengembangkan lebih lanjut fitur game.

Mereka memegang kekuatan untuk mengubah dunia ini, tetapi adalah manusia seperti kau dan aku. Ketika kau melihat seseorang yang memakai jubah putih yang mencurigakan, tolong hormati mereka.

Jika mereka tidak di sini, dunia ini akan berada dalam keruntuhan.

☆Pemain tidak bisa memilih job ini. Jika kau masih tetap ingin mengambilnya, itu bug, jadi jangan, ya?☆}


Sehari setelah Sasaraki bertemu Alice.

"....Penutupan layanan, ya....?"

Sasaraki berada di rumah serikatnya, 'Light and Darkness Revolution'. Itu adalah bangunan bata berlantai dua yang dibangun di sudut daerah perumahan. Dia menghela napas di tamannya dan membiarkan bagian atas tubuhnya tersebar di atas meja kayu, ia terhanyut pada pemikiran itu.

Para Gamemaster kabur. Game tidak bisa diubah. Dan akhir layanan sudah dalam persiapan.

Jika layanan berakhir, dia tidak akan bisa masuk ke dunia ini lagi. Dia juga tidak akan mampu bertemu Lizna atau Azrael lagi. Lebih buruknya, data akan terhapus segera. Semua kenangan mereka akan menjadi sia-sia.

Misalnya, rumah serikat. Rumah bertingkat dua ini, yang Lizna dan Azrael sudah miliki dengan keringat jerih payah mereka, tapi tidak bisa dimasuki. Karena 'Second Massive Item Loss*', izin perumahan telah pergi. Tidak ada yang bisa masuk rumah tanpa izin. Itu telah berubah menjadi sesuatu seperti rumah terlarang dengan sejumlah besar barang-barang pribadi di dalamnya yang hilang.
[Keahilangan banyak barang-barang yang kedua]

Meskipun rumahnya sendiri kecil, ini adalah rumah yang mereka sudah miliki banyak kenangan.

Untuk melindungi itu---

'Ayo kita berdua menjadi Gamemasters!'

Dia teringat kata-kata Alice.

Menurut Alice, alasan penutupan layanan adalah bahwa pengembangnya tidak mendukung game, yang memimpin tak terhitung pemain aktif, sampai-sampai gamenya akan jatuh. Dia mengatakan bahwa mereka mungkin akan dapat memperlambat kejatuhan jika ada Gamemaster yang tepat.

Untuk itu dia ingin bantuan Sasaraki.

Dia harus memberinya jawabannya hari ini.

Tapi dia tidak mampu untuk memberikan jawaban di tempat.

Setelah semua, sementara dia tidak berpikir bahwa seorang pemula seperti dirinya akan membantu apapun, ada sesuatu yang lain.

"Seorang Gamemaster harus tahu semua tentang game, ya....?"

Menurut penjelasan Alice, seorang Gamemaster bekerja di belakang layar di dunia ini. Mengingatnya bahwa mereka harus tahu semua tentang hal itu. Apa yang menunggu mereka di lantai dua, siapa bos terakhirnya, Bagaimana quest-quest memajukan cerita. Seperti itu, ia harus tahu segala sesuatu tentang itu.

Ini tidak akan menjadi dunia fantasi yang belum dijelajahi lagi.

"Dan...."

Jika dia menjadi Gamemaster, dia juga tidak bisa pergi pada petualangan dengan Lizna dan Azrael lagi.

Dirinya enggan.

Sudah sebulan sejak Sasaraki pertama login.

Tiga menit pertama ia telah meninggal lima kali. Alasannya karena penyebaran konyol monster di titik spawn. Itu mungkin bug. Kau terbunuh setelah login, respawn di tempat yang sama, maka kau akan terbunuh selama-lamanya.

Apa-apaan dengan kusoge berlebihan ini. Pemikiran itulah hal yang paling alami untuk datang.

Tapi dia telah diselamatkan oleh Lizna.

"Apakah kau baik-baik saja, pemula?"

Dia telah memukul monster tinggi-tinggi ke langit, menciptakan home run dengan gada sambil tersenyum padanya.

"Siapa namamu?"

"S-Sasaraki...."

"Sasaraki-kun. Sebuah nama yang menyegarkan dan bagus, bukan?"

Dia tersenyum dan menunjuk dia.

"Sasaraki-kun, kau bebas sekarang? Jika begitu---"

---Apakah kau ingin bergabung denganku untuk bepergian ke tempat yang bagus?.




"Itu membuatku benar-benar bahagia, kau tahu?"

Berpikir tentang hal itu sekarang, dia memiliki perasaan bahwa undangannya sangat mencurigakan, tetapi disisi lain Lizna telah benar-benar menjadi penyelamat Sasaraki. Dia telah mengundang laki-laki yang kesepian ini. Jika bukan karena dirinya, dia sudah lama akan berhenti bermain game.

Dan dengan gadis sejenis dirinya, dia tidak akan pernah berhenti bermain.

"Apa yang harus aku lakukan….?"

"Tentang apa?"

"Waah?!"

Dia panik dan berbalik, itu gadis dengan rambut lembut setengah panjang. Sama seperti saat itu, Lizna membawa gada bersinar hitam di tangannya.

Sepertinya gadis ini belum menyadari apa yang dia pikirkan.

"Hei, Sasaraki-kun"

Sasaraki menenangkan jantungnya yang berdetak kencang. Waktunya terlalu sempurna.

"Apa yang kau khawatirkan?"


"Emmm. Tentang apa?"

Alice telah melarangnya untuk memberitahu apapun, 'Kau harus menjaga rahasia ini dari pemain lain, ya?'.

"Pasti ada sesuatu"

"Eh?"

"Ketika kau mengkhawatirkan sesuatu, kau selalu menempatkan dua jari di dahimu, seperti ini"

"Be-Begitukah?"

"Begitulah"

Lizna tertawa. Ternyata dia melihat melalui dirinya dengan penuh.

"Haruskah aku menebak apa yang kau khawatirkan? Aku cukup yakin kalau aku bisa"

Lizna mengangkat jari telunjuknya dan mengedipkan mata. Kemudian dia mengaku....

"Kau mabuk cinta karena Azrael-san, kan?!"

"..."

Biarkan aku memperbaikinya sendiri. Dia tidak melihat melalui dirinya sama sekali.

"Itulah satu-satunya hal yang membuat Sasaraki-kun khawatir, kan?"

"Apakah kau menganggapku sejenis gigolo?! Sejak awal, cinta tidaklah mungkin!"

Dalam 'Sword & Magic Online,' terdapat sisi server pelarangan cinta. Tindakan-tindakan cinta, yaitu tindakan antara laki-laki dan perempuan termasuk berciuman, menyebabkan kematian saat kau mencobanya. Sasaraki telah mengalaminya pertama karena keadaan yang tak terduga.

"Cinta terlarang benar-benar menarik!"

Itu sia-sia, tidak peduli apa yang dia katakan.

"Kau tahu, aku tidak benar-benar tertarik pada percintaan"

"Itu sama sekali tidak benar, kan?!"

Diberitahu kesimpulan seperti itu dengan senyum akan mengganggunya.

"Karena, seperti ini, Sasaraki-kun. Kau selalu melihat Azrael-san, kan?"

"Itu...."

"Sudah seperti itu sejak kau bergabung di serikat kami"

Dia pastinya memang melihatnya.

Untuk membuatnya sederhana, gadis itu adalah apa yang diharapkan Sasaraki.





----Tempat bagus yang Lizna telah bicarakan adalah di atas dinding benteng yang mengelilingi kota.

"Tunggu, kenapa kita memanjat dinding?!"

Sasaraki menjerit sambil melakukan semacam pendakian gunung.

"Tangganya dicuri karena bug. Ini hanya lima meter lebih. Tetap semangat! Tetap semangat!"

Lizna bersorak untuk Sasaraki dari sisi diagonal di atas.

"Kita pasti akan mati jika kita jatuh dari sini, kan....?"

"Ah, tidak apa-apa. Bahkan jika kita jatuh, titik respawn-nya tidak jauh"

"Bagaimana itu bisa bagus?!"

Sasaraki terus berselisih dengan gadis itu saat mendaki dinding benteng.

"Akhirnya disini....Eh....?"

Saat dia sudah di atas, matanya terpikat.

Di atas dinding batu benteng yang ia panjat, ia melihat punggung seorang gadis yang kesepian. Dia menatap pegunungan bersalju di kejauhan padang rumput. Angin bertiup tanpa henti, membiarkan rambut panjang dan rok singkatnya bergetar dalam hembusan sejuk.

Indah, itulah yang dia pikirkan.

"Hm? Lizna, apa kau sudah belanja?"

Pada saat gadis itu berbalik, dia menatap Sasaraki yang baru saja selesai 'mendaki gunung'. Mata mereka bertemu, gadis itu mengerjap. Wajahnya seindah malaikat. Dan payudaranya juga besar. Sambil menatapnya dalam rok pendek, dia mungkin akan dapat mengintip bagian dalam----dan gadis itu tampaknya sadar.

"KYA!! He-Hentikan!!"

Gadis itu berteriak sambil memegang jahitan roknya ke bawah. Ketika Sasaraki hendak meminta maaf, sebuah tiupan memukul kepalanya.

{Anda mati. Alasan: Pelanggaran Kode Perlindungan Pemuda (akun anda akan dilarang aktif setelah 2 hari lebih}



....Seperti itulah bagaimana Azrael dan Sasaraki telah bertemu.

"Bukankah itu pertemuan yang romantis?!"

"TidakTidakTidak...."

Berpikir tentang hal itu sekarang, kemungkinan sudah menjadi pertemuan terburuk.

"Kau bergabung dengan guild karena Azrael-san, kan?"

"Tidak! Aku hanya ingin pergi berpetualangan dengan kalian berdua!"

"Anak laki-laki pada usia ini tidak jujur sama sekali, ya? Ah, benar!"

Lizna mengambil 'Item Cube' dari sakunya.

"EIII!!"

Dan melemparkannya ke meja. Asap putih membumbung dan kubus berubah menjadi sebuah buku.

Judulnya adalah 'Album Foto Azrael ~ Azu-Azu Secrets ~'.

Ada apa dengan judul itu? Azu-Azu?.

"Di sini, di sini, bagaimana kalau melihat gambar tempur ini?"

Melihatnya lebih dekat, itu adalah foto dari Azrael yang berhadapan dengan 'Bunny Fighter'. Dia telah mengangkat kedua pedangnya tinggi-tinggi di atas kepala dan bersama payudaranya yang padat. Foto itu terlihat sangat bagus mungkin berkat sudut kamera.

"Dan? Menakjubkan, bukan?"

"Uh"

Itu pastinya mencolok mata. Tubuh Azrael memang menakjubkan.

"Aku juga harus memiliki satu di mana dia berubah dan memakai pakaian---"

"I-Itu sudah cukup!"

Sasaraki berteriak dan membanting album itu tertutup.

Tutup yang satu ini. Membuat jantungku sedikit berdetak lebih kencang saja....

Melihat Sasaraki bertindak seperti itu, Lizna tertawa.

"Aku akan memberikan album kepadamu setelah selesai, ya?"

"Uh....Aku tidak menginginkannya. Azrael akan membunuhku, kau tahu?"

"Dibunuh oleh orang yang kau sukai, sangat romantis!"

"Aku tidak menginginkan asmara semacam itu!!"

"Tapi, kau tidak menyangkal bagian 'orang yang kau sukai'"

"Aku hanya tidak bisa mengikuti dengan tsukkomi!"

Lizna tertawa tampaknya menikmati dirinya sendiri. Tidak bisa diharapkan, aku tidak bisa baik dengan perempuan ini.

"Lizna-oneesan melihat segalanya, kau tahu?"

"Onee-san? Kau 15 tahun sepertiku, kan?"

"Aku dua bulan lebih tua, jadi aku onee-san!"

Dengan 'Ehen', Lizna mengembungkan dada kecilnya dalam kebanggaan.

"Ah, berbicara tentang usia, bulan depan adalah hari ulang tahun Azrael-san, kau tahu?"

"Benarkah?"

"Bukankah lebih baik jika kau memiliki hadiah untuknya? Sebuah cincin atau sesuatu yang lebih!"

"Aku katakan kepadamu untuk tidak melangkah lebih jauh!....Tunggu, bulan depan?"

Sasaraki membeku di tempat.

"Hm? Apa yang salah?"

Dia tidak bisa menjawab pertanyaan Lizna.

Bulan berikutnya----layanan game ini akan berhenti.

"...."

Dia tidak akan mampu bertemu Lizna atau Azrael lagi.

Dia juga tidak akan bisa berbicara dengan mereka dalam suasana hangat dan ringan seperti ini lagi.

"Sasaraki-kun, apa yang salah? Kau terlihat sedih"

"Eh?"

"Apakah kau ingin memiliki foto Azrael yang lebih menyeluruh?"

Itu bukan masalahnya sama sekali. Hanya saja, kata-kata itu menenangkannya, lebih atau kurang.

Sasaraki berdehem dengan batuk.

"Kau tahu....Lizna. Berbicara kemungkinan...."

"Apa itu?"

"Jika....kau tidak dapat masuk ke dalam game ini, apa yang akan kau lakukan?"

Lizna mengerjap beberapa kali dan menatap Sasaraki. Dia tampak menebak niatnya.

Akhirnya, alis Lizna membungkuk di kegelisahan dan dia bergumam....

"Sasaraki-kun, kau akan berhenti?"

GADSHIN. Dia merasa seperti hatinya di cengkram oleh elang.

"TidakTidakTidak! Kenapa kau berpikiran begitu?"

"Itukan yang membuatmu khawatir?Apakah karena keadaan di sekolah atau rumah?"

"Aku mengatakan bahwa bukan itu, aku berencana untuk bermain disini selamanya!"

Itu tidak bohong. Sasaraki berencana untuk bermain selamanya.

Tapi, gamenya lah yang akan berhenti, itu saja.

"Hmm....?"

Lizna memeriksa ekspresi Sasaraki dengan penuh kilauan.

"Kau....benar-benar mengatakan yang sebenarnya, hm?"

"Aku tidak akan meninggalkan kalian berdua di belakang dan berhenti sendiri!"

"Itu benar, ya? Azrael-san di sini setelah semua"

Lizna kembali ke senyumnya setelah mengatakan itu.

Sepertinya dia percaya padaku untuk saat ini. Terima kasih dewa. Nah, alasannya bukan untuk mengucapkan rasa syukur, tapi tetap saja, terima kasih dewa.

"....Tapi...."

Kata Lizna dan melihat secara mendalam ke mata Sasaraki.

"....Jika mungkin ada suatu keadaan, kau tidak perlu menahan karena kami. Hanya berhentilah, ya?"

"Eh?"

Lizna tenggelam dalam ke kursinya.

Sambil memandang rumah guild dua lantai mereka, ia melanjutkan....

"Kau tahu, pada saat awal kami memiliki rumah ini, sudah ada lima dari kami"

"Eh....? Bukan hanya dua dari kalian?"

"Tidak"

Dia tertawa geli.

"Sebelum Sasaraki-kun bergabung, semua orang meninggalkan game mengatakan hal-hal seperti mereka tidak tahan dengan kusoge ini lagi. Dan akhirnya, hanya tersisa kami berdua"

Aku tidak tahu. Tapi ya, rumah guild ini terlalu besar untuk hanya dua orang.

"Itulah sebabnya tidak perlu bagimu untuk memaksakan diri sendiri, kau tahu?"

Lizna tersenyum tanpa beban.

"Hal-hal hanya akan kembali seperti dulu, kami akan baik-baik saja"

Meskipun gadis ini harusnya seusia yang sama dengan Sasaraki, ekspresinya tampak jauh lebih matang. Itu pastinya karena dia telah bertemu dan berpisah dengan lebih banyak orang daripada Sasaraki.

"Hanya saja aku akan senang jika kau akan kembali suatu hari"

Kata-kata Lizna berakhir di sana dan dia memandangi langit.

Itu adalah langit yang cerah, menyebar sejauh mata memandang.

"Ini sangat cantik, bukan?"

"....Ya"

"Kenapa ada langit di lantai bawah menara?"

Itu adalah sesuatu yang semua pemain akan tsukkomi setelah login pertama mereka.

"Mungkin mereka memutuskan untuk membuat sebuah menara setelah mereka menciptakan lantai ini...."

"Ini benar-benar adalah kusoge, ya?"

Lizna tertawa.

"Tapi aku tetap mencintai dunia ini"

Ekspresinya tiba-tiba berubah menjadi serius.

"Ini adalah dunia yang tidak masuk akal penuh bug, di mana para pengembangnya tidak melakukan sesuatu, dan rumah yang kau perjuangkan dengan keras untuk beli hanya berubah menjadi tumpukan sampah, tapi....Ini juga memiliki banyak sisi menyenangkan"

Lizna membelai album foto Azrael dengan sayang.

"Aku berpikir, aku akan terus login ke dunia ini, sampai akhir, selalu"



Angin lembut membawa pecahan hijau tertiup ke antara mereka berdua.

Sasaraki menelan kata-katanya kembali, yang telah dekat untuk meninggalkan tenggorokannya.

Dia tidak memiliki keberanian untuk membicarakannya keras-keras. Bagaimanapun, itu semua pastinya akan sudah menghancurkan senyum gadis ini.

Hari dunia ini akan berakhir.

Tergambarkan lebih dekat dan cepat dari apa yang dibayangkan.


☆☆☆☆


Ruang debugging, dua jam kemudian.

"Selamat datang kembali, Sasaraki. Jadi bagaimana tentang menjadi seorang Gamemaster?"

Alice telah merosot dalam ke kursi yang tampak bagai komandan besarnya di tengah-tengah ruangan. Dengan kaki disilangkan, ia menerapkan posisi seseorang yang penting. Jadi seperti itulah ekspresinya. Dia mengistirahatkan dagunya di tangan dan memandang rendah Sasaraki, sambil menyeringai.

"....Kau memang sudah berbicara dengan presiden kan?"

Alice telah mengatakan kepadanya bahwa ia berbicara dengan presiden perusahaan tentang cara mencegah layanan dari berakhir.

"Fufufu, yakinlah. Ini adalah kesuksesan besar"

"Benarkah?!"

Kemudian Lizna dan orang lain tidak perlu merasa sedih. Alice mungkin terlihat seperti anak kecil, tapi dia mungkin benar-benar tahu apa yang harus dirinya lakukan.

"Di sini, kita lihat"

Dia mengulurkan kertas A4.

Itu tampak seperti e-mail yang dicetak. Sementara agak aneh untuk mencetak dokumen dalam dunia-maya untuk saat ini, Sasaraki hanya membacanya.


{Mengenai Pemberhentian Layanan

Untuk Alice. Ini aku, Kirine. Aku ingin mengambil kesempatan untuk meminta maaf. Meskipun aku tahu tentang segala sesuatunya, aku takut dan tidak bisa melakukan apapun. Maaf, aku benar-benar menyesal. Saat kita bertemu lagi, aku akan bersujud sendiri di hadapanmu.

Aku berpikir harus bunuh diri sebagai penebusan, tapi aku akan hidup pada saat kau mengatakan kepadaku untuk itu}

Ada apa dengan presiden perusahaan yang seperti-peserta-seminar-pengembangan-diri ini....?.

Sasaraki berpikir begitu dan terus membaca.

{Pokoknya, terima kasih untuk konsultasiku.

Sekarang aku akan melaporkan keadaan game kita saat ini.

Ada 10.562 pemain yang aktif. Kita kehilangan sekitar 20 pemain per hari. Seperti yang kau tahu, konsekuensi pada kontrak kita dengan 'Neo Virtual Organisasi Pendanaan Dunia', server kita akan diambil alih dan layanan akan berakhir setelah jumlah pemain menurun di bawah 10000.

Menghitung mundur, kita memiliki sekitar empat minggu lagi.

Setelah itu, kita tidak akan memiliki uang yang tersisa.

Benar-benar tidak ada uang sama sekali.

Setelah sewa Server bulan ini, ada 30 yen (€ 0,26, 0,29 dolar) yang tersisa di rekening. ¥ 30. Sungguh. Apa-apaam jumlah itu? Uang saku anak TK? Umurku dalam yen? Ehehe, aku akan tertawa sebisaku. Kirine, berusia 30 tahun!.

....Maaf, kau mungkin tidak menganggap ini lucu.

Lagi pula, aku mempercayakan semuanya kepadamu, Alice.

Jika ada sesuatu yang bisa aku lakukan, tolong beritahu. Aku akan melakukan yang terbaik, yang terbaik yang sangat aku bisa lakukan.

Jadi tolong, Alice, selamatkan dunia ini dengan segala cara yang diperlukan}


Sasaraki menghela nafas pada apa yang dia pegang.

Kemudian dia kembali ke Alice. Matanya mungkin kosong.

"....Apakah ini benar-benar baik-baik saja?"

"Apanya?"

"Untuk saat ini, kondisi mental orang ini"

"Aku merawatnya di rumah sakit tanpa pengunjung yang diperbolehkan, sehingga akan baik-baik saja"

Tidak terdengar baik-baik saja untukku sama sekali.

"Nah, jadi seperti itulah. Kami sudah menghentikan penipisan pemain tidak peduli apa"

Alice mengulurkan tangannya pada Sasaraki dan tersenyum.

"Sasaraki, aku memintamu sekali lagi. Apakah kau mau menjadi seorang Gamemaster?"

Laki-laki ini menutup matanya.

Jika dirinya menjadi gamemaster, dia tidak bisa terus berpetualang dengan Lizna dan Azrael lagi. Dia akan kehilangan kegembiraan menjelajahi dunia yang belum ditemukan yang telah dia cari dalam game.

Tapi....Sasaraki teringat kata-kata Lizna.

'Aku berpikir, aku akan terus loggin ke dunia ini, sampai akhir, selalu'

"Aku akan"

Dia berkata, membuka matanya lagi.

Ada seorang gadis di dunia ini yang polosnya percaya bahwa tempatnya berpijak akan terus ada selamanya.

Dan seorang gadis yang menikmati berpetualang di dunia ini dengan semua tepian kasarnya.

Keduanya adalah teman-teman berharga bagi Sasaraki. Itulah kenapa---.

"Aku tidak bisa membiarkan game ini berakhir"

Tidak ada alasan baginya untuk tidak membantu.

"Ya, terima kasih!"

Alice meraih tangannya. Rasanya benar-benar hangat.

"Setelah kau berada di sisiku, membuatku sepuluh kali lebih kuat! Seperti assault knight rhino armor!*"
[Aku juga gak tau apa atau siapa ini. Jadi aku biarin aja tetep inggris]

Dia menjadi gembira sementara menggoncang lengannya.

Sasaraki tidak dapat membandingkannya, tapi dia mengerti bahwa gadis ini senang.

"Tapi kau benar-benar baik-baik saja denganku? Aku hanyalah seorang pemula"

"Tidak apa-apa! Kau punya hal yang paling penting sebagai seorang Gamemaster"

"Yang mana?"

"Semangat seorang entertainer"

Dia mengangkat jari telunjuknya dan menunjuk dada Sasaraki ini.

"Sasaraki. Kau melakukan apa yang kau bisa untuk membuat dua pemain menikmati diri mereka sendiri. Keyakinan itulah yang paling penting. Menikmati dirimu untuk membiarkan orang lain menikmati diri mereka sendiri. Ini benar-benar penting untuk memiliki orang-orang dengan pola pikir seperti itu dalam sebuah MMO, kau tahu?"

"Be-Begitu ya?"

"Memang!"

Rasanya agak terlalu mengada-ada, tapi setelah semua, itu tidak terasa buruk untuk diberitahukan.

"Sekarang kau mengerti. Sasaraki, akankah kau membungkuk untukku?"

"....Hah?"

Kenapa, tiba-tiba? Dia berpikir sementara Alice menggaruk kepalanya.

Dia tampak malu.

"Hmm. Ini lebih atau kurang diperlukan untuk menjadi Gamemaster"

"Aku tidak tahu kenapa membungkuk diperlukan untuk itu, tapi....seperti in?"

"Sedikit lebih dalam atau tidak akan tercapai"

"Aku tambah tidak mengerti"

Sasaraki berkata tapi masih menunduk juga. Wajah gadis itu tepat di depannya. Melihat kulit putih yang sempurna miliknya dari dekat agak membuat jantungnya berdetak kencang.

Apa yang aku pikirkan? Dia 12 tahun! Dia mencerca terhadap dirinya sendiri, ketika Alice datang berjinjit. Dia merebut pipi laki-laki itu dengan tangannya.

"Aku akan meminta maaf langsung. Maaf, Azrael"

"Hah?"

Kenapa dia meminta maaf kepada Azrael. Sasaraki berpikir itu dan pada saat bersamaan....

"Mh...."

---(Chu)---

"....!!!"

Dia merasakan sensasi lembut dan hangat di bibirnya. Sesuatu mendorong masuk.

Akhirnya, dia melihat bahwa itu adalah bibir dan lidah Alice.

"....?!?!?!?!"

"Puhah!"

Bibir mereka terpisah pada akhirnya.

Sasaraki mundur segera.

"W-W-W-W-A-?!?!"

Eh?! Kenapa dia menciumku?!?! Jadi bibir seorang gadis selembut ini, ya?! Sehangat ini?! Tidak, yang lebih penting, aku tidak tahu kenapa dia menciumku---

Lalu....

{Pemain Sasaraki telah menyelesaikan game}

Sistem suara bergema.

"....Eh?!"

"Hadiah untuk menyelamatkan sang putri dari penjaranya....adalah ciuman"

Pipi Alice tersipu sedikit sementara dia tertawa dengan, 'Ehehe'.

"Jika kau memasukkannya ke dalam praktek, itu cukup memalukan, bukan?"

Sekitar waktu Alice mengucapkan kata-kata itu, pilar cahaya menembak keatas dari bawah kaki Sasaraki.

"WAH?!?!"

Pandangan dan peralatannya berubah putih.

"Jangan khawatir. Ini hanya perubahan job"

"Perubahan Job?!"

"Hadiah untuk menyelesaikan game"

Beberapa detik kemudian, cahaya itu berhenti.

Pakaian Sasaraki telah berubah.

Dirinya sekarang memakai jubah putih longgar sementara memiliki desain yang sama seperti yang dipakai Alice.

Dari lehernya menggantung sebuah liontin biru. Setelah diperiksa lebih dekat itu berbentuk dadu.

"Ini adalah 'Immortal Pendant,' bukti bahwa kau gamemaster"

"Bukti?"

"Ya. Cobalah pegang"

Ketika ia menggenggam seperti yang telah diberitahu, sebuah jendela muncul dan melayang di depannya dengan sinar keemasan. Itu sama besarnya dengan tinggi Sasaraki. Sejumlah besar perintah tercantum dalamnya. Di atas itu mengatakan, {Skills}, {Items}, {Logout}, dll. Perintah yang telah biasa dia lihat.

Tapi ada yang lebih di bawah itu semua.

{Spawn Objek}
{Spawn Monster}
{Hubungi Pemain}
{Kumpulkan Data}
{Memulai Mode Penciptaan}
{Memulai Mode Pemantauan}

"Ini adalah perangkat serbaguna eksklusif untuk Gamemaster, 'Master Screen'"

Kata Alice.

"Cobalah mulai mode pemantauan"

"Emmm....seperti ini?"

Dia mencoba menekan bidang masing-masing. Ruangan lantai debugging berubah dan dibagi ke dalam kisi-kisi kecil.

"Itu pandangan gamemaster"

Ini adalah beberapa ribu layar, masing-masing dari mereka menampilkan siluet pemain. Seorang kesatria yang mengayunkan pisau berkilau mereka pada iblis. Sebelahnya adalah layar dengan dua gadis yang dia tahu terlalu baik, Lizna dan Azrael. Mereka tampaknya sedang memeriksa barang-barang di alun-alun kota.

Dan dia mungkin sudah tidak bisa berada di samping mereka lagi.

"Ah, mereka adalah teman-temanmu, kan? Haruskah kita memanggil mereka kesini?"

"Eh tung---Jangan lakukan itu!"

"Kenapa?"

"Kenapa? Aku tidak ingin mereka terseret ke dalam hal ini"

"Baiklah, kenapa?"

Alice bertanya sangat keheranan.

"Karena jika mereka menjadi Gamemaster, mereka tidak akan bisa menikmati game ini lagi, kan?"

"Hm?"

Alice memiringkan kepalanya dengan 'Hmmm?'.

"Oh. Sasaraki. Jangan-jangan kau salah paham ya?"

"Salah paham?"

"Ya. Simak dan dengarkan baik-baik yang sebenarnya"

Alice menunjuk jari pada Sasaraki dengan deruan dan menyatakan senyum penuh percaya diri.

"Menjadi gamemaster sepuluh ribu kali lebih menyenangkan daripada menjadi pemain!"

"....Heh?"

Dia melanjutkan dengan masih tersenyum.

"Sangat menyenangkan menjadi seorang Gamemaster. Kau tahu, jika pemain bersenang-senang, kau juga akan senang. Dan ada sekitar 10.000 pemain aktif dalam game ini. Dengan kata lain, alih-alih memiliki kesenangan dari satu pemain, kau memiliki kesenangan dari 10.000 pemain!"

"Be-Begitukah?"

Rasanya seperti alasan yang dia telah miliki sedikit aneh. Namun, Alice penuh dengan keyakinan.

"Lihat dan percayalah. Saring telingamu dan cobalah dengarkan suara para pemain'"

"Suara mereka?"

Ia berkonsentrasi pada telinganya seperti yang diberitahu.

Setelah itu, mungkin karena skill khusus Gamemaster, dia mulai mendengar suara mereka.


'Kenapa Elder Gold Dragon ada di kota?!'

'Korban glitch* lain?! Para pengembangnya benar-benar terbelakang!!!'
[Semacam bug]

'Hei, mau berhenti dan hanya bermain mahjong? Dungeon ini membosankan'

'Kenapa pedang sihir ini tidak diklasifikasikan sebagai pedang sihir?! Bukankah game ini terlalu menyebalkan untuk kepentingannya sendiri?!?!'

'Mereka pasti akan memperbaikinya segera! Mungkin!! Pasti!!!'


"....Mereka selalu mengatakan omong kosong tentang game ini...."

Dalam cara tertentu, itu menakjubkan. Itu adalah pusaran suara penuh kebencian dan penderitaan.

Azrael menangis sambil mengutuk para pengembang.

Hanya mendengar itu membuatnya tertekan.

"Ya, itu layak dilakukan, bukan?"

Alice masih tetap penuh percaya diri.

"Kita akan mengubah kebencian mereka menjadi sorak-sorai dari kebahagiaan. Terdengar menyenangkan, ya kan?"

"....Aku bertanya-tanya apakah itu mungkin"

"Tentu"

Dia mengatakan tanpa ragu-ragu dan menjentikkan jari-jarinya. Setelah itu, dua pintu muncul dan langsung terbuka pada dinding di belakangnya. Di balik pintu, langit biru menyebar sejauh mata memandang. Tampaknya seperti ruang debugging mengambang di langit. Dan di ujung langit, dia bisa melihat sebuah menara.

Melonjak di atas padang rumput, menara batu raksasa.

Sasaraki tahu pemandangan ini dari menu login. Itu adalah panggung 'Sword & Magic online'.

"Sasaraki. Kau dan aku"

Dengan dunia di belakang punggungnya, Alice tersenyum padanya.

"Kita akan mengubah dunia ini menjadi VRMMO paling menyenangkan yang pernah ada!!!"

Sword & Magic Online. Empat minggu tersisa sampai perkiraan penutupan layanan.


Status


Nama
Sasaraki

Level
7 → 999

Job
Swordsman → Gamemaster

Personality
Baik hati

Skill
>Invincible Barrier: Melindungi dari kerusakan. Bisa dinyalakan dan dimatikan.

>Spawn Obyek: Mampu menelurkan item apapun dimanapun. Penyalahgunaan dilarang.

>Creation: Mampu mengubah dunia maya ini. Yang penuh dengan bug.


☆☆☆Chapter 1 berakhir disini☆☆☆


Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke Chapter selanjutnya


Comments

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]